Mohon tunggu...
Ramadhan Ayyasy
Ramadhan Ayyasy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

futsal

Selanjutnya

Tutup

Book

Akar dan Usul TASAWUF

19 November 2023   20:29 Diperbarui: 20 November 2023   00:07 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Akar dan Usul Tasawuf

Ramadhan Ayyasy Mubarak

Pengertian Tasawuf terdapat 2 pandangan. Pertama dari sudut pandang menurut asal-usul kata atau etimologi dan ke-2 menurut sudut pandang secara terminologi Tasawuf.Secara etimologis berasal dari kata bahasa arab, yaitu tashawwafa, Yatashawwafu, selain dari kata tersebut ada yang menjelaskan bahwa tasawuf berasal dari kata Shuf yang artinya bulu domba, maksudnya adalah bahwa penganut tasawuf ini hidupnya sederhana, tetapi berhati mulia serta menjauhi pakaian sutra dan memakai kain dari bulu domba yang berbulu kasar atau yang disebut dengan kain wol kasar.

Menurut guru besar tasawuf UIN Syarif Hidayattulah, Prof, Dr, H, Asep Usman Ismail dalam karangan bukunya menjelaskan bahwa pengerti tasawuf itu sangat beragam, tergantung siapa yang mendefinisikan tentang ap aitu tasawuf. Yang di mana para pengamal tasawuf itu merumuskan bahwa tasawuf sesuai dengan pengalaman spritualnya. Adapun pengamat tasawuf menjelaskan bahwa pengertian tasawuf itu tergantung pada sudut pandang dan pendekatan yang di gunakan nya.

Adapun asal-usul dari kata tasawuf terdapat 6teori yang menjadi asal kata tasawuf :

  •   Shofa

Kata shafa ini berbentuk fiil mabni majhul sehingga menjadi isim mulhaq dengan huruf ya nisbah yang berarti sebagai nama bagi orang-orang yang bersih atau suci. Jadi maksudnya adalah mereka itu mensucikan dirinya kepada tuhannya.

  • Shaff

Kata ini di nisbahkan kepada orang-orang yang Ketika shalat selalu berada di barisan pertama di hadapkan Allah dengan niat tulus untuk Kembali kepadanya

  • Shaffwah (Pilihan)

Para sufi dianggap sebagai umat terpilih oleh kaum muslim karna kesuciannya jiwa dan hubungannya mereka kepadda Allah.

  • Suffah (tempat duduk sederhana)

Teori keempat menjelaskan bahwa "tasawuf" berasal dari kata "suffah," yang merujuk pada tempat duduk sederhana. Ini berhubungan dengan kehidupan asketik para Sufi dan kesederhanaan. Gambaran kehidupan ahi al-suffah disebutkan pada ayat Al-Qur'an berikut:

Yang artinya: "Lambung (tubuh) mereka jauh dari tempat tidur (untuk salat malam) seraya berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut (akan siksa-Nya) dam penuh harap (akan rahmat-Nya) dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (QS. As-Sajdah [32]: 16)

  •  Pengaruh Kosakata Yunani, "Theosophy"

Ada juga teori yang menghubungkan "tasawuf" dengan kosakata Yunani, "theosophy," yang berarti kearifan Tuhan. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya diterima dalam bahasa Arab.

Menurut Jurji Zaidan, teori ini berkaitan dengan kecenderungan para sufi dalam membahas filosofi ketuhanan. Namun, pandangan Jurji Zaidan ini tidak diterima oleh Ibrahim Basyuni karena istilah "shopos" dalam "theoshopy" telah diserap ke dalam bahasa Arab sebagai "falsafah" dengan huruf sin, bukan "tasawuf" dengan huruf sad.

  • Suf" (Bulu Domba)

Teori yang paling dekat dengan kaidah morfologi adalah bahwa "tasawuf" berasal dari kata "suf," yang berarti bulu domba. Ini berkaitan dengan penampilan sederhana para Sufi dan simbol kesederhanaan.

Dari enam asal-usul tasawuf kat shuf dan shafa Dalam asal-usul kata "tasawuf," kata "shuf" dan "shafa" dianggap lebih tepat dan banyak diyakini sebagai akar kata dari "tasawwuf." Ini merupakan titik fokus dalam mencari makna sebenarnya dari "tasawwuf."

Dari sini muncul teori etimologi yang menyimpulkan bahwa istilah tasawuf berasal dari kata shaff yang berarti 'barisan', sekaligus barisan dalam arti persaudaraan, solidaritas, kedisiplinan, dan keteraturan di antara mereka. Keteraturan dalam diri mereka itu salah satunya dilandasi oleh firman Allah yang mengatakan:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ

 Artinya,"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berjihad di jalan-Nya dalam barisan yang teratur. Mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang terususun kokoh," (QS. QS Ash-Shaff [61]: 4).

Dr. H. Hamidullah Mahmud, L.c,M.A

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun