Asalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.
Proposal tentang “Pemberdayaan Keluarga Dhuafa” ini Alhamdulillah telah kami selesaikan dengan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam proses pembuatan proposal ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen Pengampu Kemuhammadiyahan Bpk. Dr. Purwidianto, M.A. Teman-teman dan juga kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan proposal ini.
Kami selaku penyusun berharap agar proposal ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua, khususnya dalam rangka membantu kaum dhuafa yang ada disekitar kita. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa proposal ini masih terdapat banyak kekurangan baik segi penyusunan bahasa, isi, ataupun aspek lainnya. Karena itu kami berharap kepada dosen pengampu serta donatur bersedia memberikan kritik yang membangun atau pun saran demi kesempurnaan proposal ini dan agar kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Persoalan ekonomi adalah suatu masalah yang sensitif bagi masyarakat saat ini, kurangnya perhatian dari pemerintah atau pun mayarakat terhadap kaum dhuafa mengakibatkan mereka terpinggirkan dari ekonomi hingga menjalar pada masalah Pendidikan, kamu dhuafa yang lemah terhadap persoalan ekonomi menjadikan mereka tidak dapat mendapatkan Pendidikan yang layak bahkan masih banyak kaum dhuafa yang belum merasakan Pendidikan baik di tingkat formal atau pun informal karena keterbatasan kemampuan dalam menggunakan sumber informasi dan tekhnologi industri serta ketidakmerataan pada kemakmuran dan kesejahteraan hidup.
Al-Quran menegaskan kata Dhuafa (Lemah) dan Mustad’afin (Kaum Lemah) dalam konteks kemiskinan, kedua istilah tersebut mengacu pada penyebab timbulnya kemiskinan dalam kehidupan sosial, dalam wacana sosial kemiskinan tidak saja terjadi secara alamiah namun juga dapat ditimbulkan dari ketidakbijaksanaan ekonomi yang merata dan ketidakadilan dari pemerintah. Sedangkan kaum dhuafa secara umum dapat di artikan sebagai golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketertindasan dan ketidak berdayaan yang tiada putus.
Kaum dhuafa disebut oleh Nabi Muhammad SAW sebagai orang-orang yang sangat dekat dengan Nabi kelak di akhirat, hidup mereka lebih berharga dan terhormat daripada mereka yang makan dari uang haram dan doa orang-orang lemah akan cepat dikabulkan oleh Allah SWT, bahkan Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa kelak Nabi akan Bersama kaum dhuafa di akhirat. Maka sudah selayaknya sebagai ummat Nabi Muhammad SAW untuk membela kepentingan para dhuafa berjuang memperoleh makan, minum, lapangan pekerjaan dan hampir semua agama mengajarkan akan hal ini yaitu kepedulian terhadap sesama. Oleh karena itu, kami melakukan pemberdayaan masyarakat serta dakwah dengan tujuan untuk saling berbagi dan saling peduli kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan dari kita. Karena melihat kondisi serta masyarakat disana banyak yang sangat membutuhkan bantuan baik berupa materi ataupun non materi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H