Mohon tunggu...
Ramadhan Nugroho
Ramadhan Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Sangat menyukai sejarah, karena dari sejarah kita bisa belajar dan membangun masa depan.

I Like History, Football, Liverpool, Roma, Batistuta. Twitter : @eko13ramadhan Instagram : eko13ramadhan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BPUPKI dan Pembentukan Dasar Negara Indonesia (Bagian-2)

20 Maret 2022   18:00 Diperbarui: 20 Maret 2022   18:03 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu bulan pasca dilantik oleh pemerintah pendudukan Jepang, BPUPKI menyelenggarakan sidang I pada tanggal 28 mei sampai 1 Juni 1945 di Gedung Chuo Sangi-In (Sekarang gedung Departemen Luar Negeri, Pejambon, Jakarta). 

Sidang ini bertujuan mendengarkan usulan dan uraian terkait ide dasar negara Indonesia ketika nanti merdeka. Sidang ini dipimpin langsung oleh Ketua Radjiman dan diawasi oleh beberapa perwakilan tentara Jepang.

Pada sidang hari pertama, Senin 28 Mei 1945 diadakan pembukaan dengan pengibaran Bendera Hinomaru dan Sang saka Merah Putih serta mendengarkan sambutan dari perwakilan pimpinan militer Jepang. Kemudian Pada hari kedua, 29 Mei 1945 mendengarkan pidato rancangan dasar dan falsafah negara dari Muhammad Yamin. 

Sebenarnya pada hari itu yang berpidato tidak hanya M. Yamin saja, tetapi pidato Yamin berhasil menarik perhatian para anggota sidang terkait apa yang diusulkan oleh Yamin. Muhammad Yamin dalam pidatonya mengusulkan falsafah negara terdiri dari 5 poin atau 5 sila, yang terdiri dari:

  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Pada sidang hari keempat, 31 Mei 1945, para peserta sidang BPUPKI kembali mendengarkan pidato tentang usulan dasar dan falsafah negara. Dalam yang menarik perhatian pada sidang keempat ini adalah pidato dari Soepomo. Sama seperti Yamin, Soepomo mengusulkan 5 poin falsafah negara yang terdiri dari:

  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Keseimbangan Lahir Batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan Rakyat

Sidang BPUPKI ditutup oleh pidato dari Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Pidato Soekarno menyampaikan 5 dasar yang menarik para anggota dan berhasil disetujui. Lima dasar tersebut terdiri dari:

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme
  3. Mufakat
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan yang maha esa

Dari 3 dasar negara yang diusulkan selama sidang I BPUPKI, yang menarik perhatian adalah dasar yang diajukan oleh Soekarno. Ini kemudian disetujui untuk digali lebih mendalam untuk dijadikan sebagai dasar negara. Maka dari itu, BPUPKI membentuk panitia kecil atau Panitia sembilan karena memang anggotanya terdiri dari sembilan orang.

 Panitia kecil ini bertugas menggali kembali lebih dalam nilai-nilai yang terkandung dari dasar negara yang diusulkan oleh Soekarno agar sesuai dengan cita-cita negara yang akan dibentuk di kemudian hari. Nah, tanggal 1 Juni 1945 dimana Soekarno berpidato di Sidang I BPUPKI ini yang hingga sekarang dijadikan sebagai hari lahir Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun