Mohon tunggu...
Ramadhan Nugroho
Ramadhan Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Sangat menyukai sejarah, karena dari sejarah kita bisa belajar dan membangun masa depan.

I Like History, Football, Liverpool, Roma, Batistuta. Twitter : @eko13ramadhan Instagram : eko13ramadhan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada Apa dengan Liverpool?

6 Maret 2021   15:30 Diperbarui: 6 Maret 2021   15:44 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyaknya pemain yang cedera membuat performa Liverpool menurun. (bleacherreport.com)

Ada apa dengan Liverpool musim ini? Ada apa dengan Anfield dua bulan belakangan ini? Dua pertanyaan ini yang berputar-putar di kepala fans Liverpool musim ini. Grafik permainan Liverpool yang menurun drastis sehingga membuat Liverpool harus terlempas ke posisi 7. 

Terakhir di pekan ke-27 Liverpool harus mengakui keunggulan tim tamu, Chelsea, melalui gol semata wayang Mason Mount. Kalau penulis analisis berikut fakta-fakta Liverpool musim ini yang bisa jadi faktor menurunnya performa Liverpool di Tabel Klasmen.

Tiga Bulan Tanpa Kemenangan Kandang

Kekalahan Liverpool dari tim tamu Chelsea tersebut membuat rekor baru bagi kubu the reds, khususnya dalam laga kandang. Sudah 7 pertandingan beruntun Premier League yang dilakukan di Anfield Liverpool sama sekali tidak bisa meraih kemenangan. 

Dari 7 pertandingan tersebut hasilnya adalah 2 kali imbang dan 5 kali kalah. Kemenangan terakhir Liverpool di Anfield terjadi sudah tiga bulan lalu ketika jumpa Tottenham Hotspurs pada 17 Desember 2020 dimana tuan rumah berhasil menang tipis 2-1. Setelah itu Liverpool seakan mendapat kutukan tak bisa menang lagi di Anfield.

Cedera Pemain

Memang sejak awal musim Liverpool sudah banyak didera masalah terutama masalah kebugaran pemain. Yang paling terasa tentu saja kehilangan Virgil van Dijk yang harus istirahat panjang karena cedera ACL. 

Cederanya Virgil ini merupakan kehilangan besar, karena Virgil merupakan sosok pemimpin di lini pertahanan Liverpool. Virgil juga merupakan sosok penting dalam memutus puasa gelar Liga Inggris Liverpool yang bertahan 30 tahun.

Selain Virgil, cedera juga dialami oleh Joe Gomez dan Joel Matip. Ini yang menimbulkan krisis lini belakang bagi Liverpool. Klopp harus memutar otak menanggulanginya dengan menaruh Jordan Henderson dan Fabinho sebagai duet bek tengah di beberapa pertandingan. 

Pada hari-hari terakhir transfer musim dingin, Liverpool mendatangkan dua bek tengah untuk menanggulangi krisis lini belakang. Ben Davies didatangkan dari klub Divisi Championship, Preston North End. 

Kemudian Liverpool juga meminjam bek Schalke04, Ozan Kabak, selama setengah musim. Namun keduanya masih belum menunjukkan performa terbaik. Ben Davies bahkan belum diberi kesempatan turun oleh Klopp.

Menurunnya Performa Pemain Inti

Beberapa pemain Liverpool juga terkendala menurunnya performa pemain inti yang selama beberapa musim menjadi tulang punggung tim. Sebut saja Trent Alexander Arnold dan Robertson duo wing back Liverpool yang selama tiga musim tampil gemilang namun pasca cedera di awal musim belum kembali ke performa terbaiknya.

Kemudian trio lini depan Liverpool juga musim 2020/21 ini seperti kehilangan sentuhan dan kekompakannya. Trio lini depan yang selalu diisi oleh Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohammed Salah ini performanya menurun dibanding tiga musim ke belakang. Praktis musim ini hanya Mo Salah saja yang mampu bersaing di perebutan top skor. Sebenarnya pada awal musim manajemen sudah menambah amunisi lini depan dengan mendatangkan Diogo Jota dari Wolves. Performanya cukup gemilang sebelum mengalami cedera ketika berlaga di Liga Champions menghadapi Midjtyland di fase grup bulan November 2020 dan baru kembali ketika kemarin kalah melawan Chelsea. Diogo Jota masuk di babak kedua menggantikan Curtis Jones.

Hilangnya Pemain Kedua belas

Kondisi pandemi Covid19 tidak memungkinkan hadirnya penonton mengisi tribun stadion. Ini yang membuat suasana pertandingan menjadi hambar. Untuk yang menonton di Televisi mungkin tidak merasakan dampaknya karena pemegang hak siar menggunkan dubbing suara suporter. 

Namun kedua kesebelasan yang berlaga dilapangan secara langsung merasakan sepinya stadion yang tidak ada penonton. Apalagi suporter Liverpool di Anfield terkenal militan dalam mendukung si merah  ketika berlaga di kandang sehingga sulit ditaklukan ketika bermain kandang.

Demikian analisis faktor menurunnya performa Liverpool yang menurun drastis musim ini. Semoga kondisi Liverpool segera membaik dan kembali ke tempat yang selayaknya mereka berada sebagai kandidat juara. Selain itu juga semoga pandemi covid19 ini segera berakhir sehingga sepak bola bisa kembali dinikmati dengan keberadaan penonton di stadion. (ern)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun