Mohon tunggu...
Ramadhan Nugroho
Ramadhan Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Sangat menyukai sejarah, karena dari sejarah kita bisa belajar dan membangun masa depan.

I Like History, Football, Liverpool, Roma, Batistuta. Twitter : @eko13ramadhan Instagram : eko13ramadhan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Benitez... Oh... Benitez

7 Januari 2016   18:00 Diperbarui: 7 Januari 2016   18:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya punya kesempatan menulis lagi tentang sepak bola setelah lama vakum. Meskipun sudah telat beberapa hari, tapi pemecatan Rafael Benitez sebagai pelatih Real Madrid masih sangat menarik untuk diperbincangkan. Mungkin bagi sebagian orang pemecatan Benitez sudah dapat diprediksi. Namun apabila melihat statistik selama kepemimpinannya selama enam bulan Real Madrid tidak terlalu buruk-buruk amat.

Kita coba tilik sampai pertandingan terakhir imbang melawan Valencia 2-2, Real Madrid tetap berada di 3 besar di bawah Atletico Madrid sang pemuncak dan rival abadi mereka, Barcelona. Apabila dilihat dari selisih gol memasukkan dan kemasukkan, Real Madrid merupakan yang terbaik diantara semua kontestan dengan 29. Namun, memang selama 6 bulan permainan El Real tidak terlalu disukai oleh fans yang menilai Real Madrid bermain terlalu defensif dan menunggu. Padahal kualitas pemain berada di atas rata-rata.

Saya sebenarnya orang yang meragukan Benitez bisa bertahan lama di Real Madrid saat perkenalan pertamanya di klub ibukota tersebut oleh Florentino Perez. Bukan tanpa dasar saya meragukannya, dalam 10 tahun terakhir tidak ada prestasi yang dapat dikatakan bagus selain mengantar Liverpool menjuarai UCL. Itu juga 10 tahun yang lalu..hehe.. Dilihat dari itu saya pikir nama seperti Jurgen Klopp atau Massimiliano Allegri lebih pantas untuk melatih Real Madrid. Walaupun sebenarnya pengganti Benitez, Zinedine Zidane juga belum tentu lebih baik dari pendahulunya.

Kondisi Benitez tersebut sangat mempengaruhi respect para pemain di ruang ganti. selama kepemimpinannya sering terdengar berita Benitez tidak akur dengan para bintang Los Galacticos semacam Ronaldo. Mungkin ini juga yang menjadi pertimbangan Perez menghentikan Benitez di tengah musim. Benitez tidak mampu mengendalikan ego pemain Real Madrid yang harga dirinya sebanding dengan banderol gaji selangit mereka.

Selain itu, yang harus disadari oleh Benitez, melatih klub Real Madrid yang berkompetisi di Liga yang duopoli (Hanya dikuasai oleh Real Madrid dan Barcelona), prestasi tidak hanya dihitung dengan gelar melainkan juga hasil melawan rival abadi mereka, yaitu Barcelona. Inilah menurut saya dosa besar Benitez. Di kandang sendiri pada bulan November 2015, Real Madrid dihabisi oleh Barcelona. Lebih parahnya lagi fans Real Madrid memberikan standing aplause kepada bintang pertandingan itu dari Barcelona, Andres Iniesta. Dalam sejarah itu cuma 2 kali terjadi, yaitu kepada Ronaldinho dan Iniesta. Hal tersebut merupakan penghinaan telak untuk klub ibukota tersebut. Well,, malang sekali Benitez..

ERN

7-1-2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun