Mohon tunggu...
Ramadhan Mohamad Ikramputra
Ramadhan Mohamad Ikramputra Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

...mengabdikan pikiran melalui penumpahan ide dan gagasan melalui karya yang dapat dibaca demi manfaat seluruh pihak...

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengintip Vendor Pakaian sebagai Bisnis yang Potensial

18 Agustus 2022   09:30 Diperbarui: 18 Agustus 2022   09:32 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bagian dari kebutuhan primer, kebutuhan pakaian tidak akan pernah mati digunakan oleh masyarakat. Tentunya untuk menggeluti bisnis pakaian akan sangat menarik dilihat dari potensinya dari kebutuhan masyarakat yang terus membutuhkan pakaian. 

Omong-omong mengenai bisnis pakaian, ada salah satu bisnis yang berpotensi untuk mendatangkan cuan maksimal. Bisnis tersebut adalah vendor pakaian.

Mengutip laman investopedia.com (13/08/2022), vendor merupakan pihak yang berfungsi sebagai rantai pasok untuk menyediakan kebutuhan barang dan jasa bagi perusahaan atau konsumen.

Bisa dikatakan bahwa vendor pakaian merupakan bisnis yang menempatkan posisi sebagai pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan pakaian yang kebutuhannya disesuaikan dengan permintaan pembeli.

Sistem bisnis yang dijalankan biasanya berupa made by order. Jadi, vendor akan berdiskusi dengan potential customer yang datang untuk menentukan design, bahan, dan harga. 

Setelah ketiga hal tersebut telah disepakati, maka deal dilanjutkan dengan pembayaran (lunas atau down payment) oleh konsumen dan dilanjutkan dengan kegiatan produksi oleh vendor.

Penggunaan jasa vendor pakaian kebanyakan datang dari organisasi mahasiswa, perusahaan, instansi, dan lembaga nirlaba. Order yang diterima juga bermacam-macam permintaan, tergantung kebutuhan customer. 

Sebagai contoh kecil penggunaan jasa vendor yaitu organisasi mahasiswa yang memesan Pakaian Dinas Harian (PDH) atau jaket setiap berganti kepengurusan, instansi dan perusahaan untuk gift, dan lembaga nirlaba untuk event.

Adapun beberapa vendor pakaian juga menyediakan jasa design untuk customer yang ingin memesan pakaian, bahkan dari nol. Penyediaan jasa design dilakukan untuk lebih menangkap demand pasar. 

Tentunya tidak semua customer datang dengan membawa design pakaian mereka. Dengan adanya jasa design oleh vendor, maka customer yang tidak memiliki design pun dapat terjaring untuk memesan pakaian di vendor.

Tidak kalah penting dalam menjalankan bisnis vendor pakaian adalah strategi marketing. Pentingnya strategi marketing dilakukan bertujuan untuk lebih banyak menarik calon customer dalam menggunakan jasa vendor. 

Selain itu, marketing memiliki peran untuk meningkatkan pamor brand usaha. Bisa dikatakan bahwa strategi marketing bermacam-macam untuk diterapkan. 

Namun, ada beberapa contoh kecil strategi yang dapat diterapkan seperti iklan, poster, dan konten, yang bisa dipasang secara online melalui media sosial atau website. Secara offline pun juga bisa, misalkan memasukkan identitas dalam kemasan.

Jika tertarik ingin mendirikan bisnis vendor pakaian, berikut tips beberapa step-by-step yang bisa dilakukan.

1. Membentuk Tim Bisnis

Pembentukan tim memiliki fungsi untuk menciptakan struktur kerja serta penentuan peran dari setiap pihak yang terlibat agar bisnis berjalan secara terorganisir. 

2. Menentukan Brand Usaha

Pentingnya memiliki brand usaha agar bisnis yang dijalankan memiliki identitas. kepemilkan brand akan memudahkan bisnis dalam membangun nama, citra, dan kepercayaan di masyarakat.  

3. Menentukan Target Pasar

Penentuan target pasar bertujuan untuk memastikan spesifikasi calon customer yang akan dituju. Selain itu, target pasar juga berfungsi untuk menentukan produksi yang ingin dilakukan dalam memenuhi permintaan pasar. Banyak target pasar yang bisa dituju, sehingga bisnis disarankan untuk membuat target sekerucut mungkin.

4. Memiliki Lokasi Usaha

Lokasi usaha berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan operasional bisnis seperti produksi, penjualan, penyimpanan stok, dan lainnya. kepemilikan lokasi usaha juga memudahkan bisnis agar mudah dijangkau siapapun.

5. Membuat Standard Operating Procedure (SOP)

Tentunya memiliki rangkaian prosedur operasional penting untuk bisnis. Setiap pembagian tugas diatur melalui SOP untuk memperjelas spesialisasi fungsi dan tugas yang dilakukan. Pembuatan SOP juga dilakukan untuk menghindari rangkap kerja diluar fungsi dan tugas dalam suatu bisnis.

6. Memilih Supplier

Kerja sama dengan supplier berfungsi untuk memenuhi kebutuhan bisnis seperti bahan mentah, bahan setengah jadi, dan kebutuhan lainnya. Kehadiran supplier dalam bisnis juga memastikan bahwa bisnis berjalan dengan lancar.

Tentunya bisnis vendor pakaian memiliki peluang tersendiri. Sebagai bisnis yang bergerak dalam memenuhi kebutuhan sandang, vendor pakaian berpotensi besar menjadi bisnis yang sustainable. Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan pakaian yang tidak akan pernah mati di masyarakat. 

Kehadiran organisasi, perusahaan, instansi, dan lembaga nirlaba, yang semakin bertumbuh dan berkembang juga menjadi potensi bahwa permintaan untuk pakaian custom dari mereka akan selalu hadir bagi bisnis vendor pakaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun