Evaluasi ke-3 adalah uji efektifitas terhadap nyamuk yang dilakukan dengan menyiapkan 3 kotak perlakuan berukuran 1 meter x 1 meter yang berisi kurang lebih 20 ekor nyamuk kemudian diberi label. Selanjutnya dinyalakan lilin dan diamati serta catat nyamuk yang tewas (knockdown) pada menit ke-15, lalu menit ke-30 serta menit ke-60.
evaluasi yang terakhir adalah uji efektivitas Pereda hidung tersumbat. Evaluasi ini memerlukan responden dengan gejala hidung tersumbat dimasukkan kedalam ruangan ukuran 3m x 3m (masing-masing formula terdiri dari lima orang responden) dan ketika respondem dalam ruangan selanjutnya dinyalakan lilin aromaterapi dengan konsentrasi berbeda. Dalam waktu 15 menit dan 30 menit menit dilihat perubahan yang terjadi pada responden yang mengalami hidung tersumbat tersebut.
Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, aromaterapi dengan kombinasi minyak atsiri jeruk keprok dan kayu putih terbukti efektif baik sebagai pengusir nyamuk dan pereda hidung tersumbat. Kandungan senyawa kimia dalam minyak atsiri berperan penting dalam efektivitasnya. Beeswax digunakan sebagai basis lilin tidak hanya untuk memberikan struktur tetapi juga mempengaruhi durasi pembakaran lilin.Â
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa konsentrasi minyak atsiri yang lebih tinggi dapat mempercepat penguapan dan mengurangi waktu bakar lilin. Oleh karena itu, pemilihan konsentrasi yang tepat sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara efektivitas dan durabilitas produk.
Daftar Pustaka
Anugrah umar, Ervianingsih, Rafika sari,(9 februari 2023).Formulasi Lilin Aromaterapi Minyak Atsiri Jeruk Jeruk Keprok Kombinasi Minyak Atsiri Kayu Putih Sebagai Anti Nyamuk dan Pereda Hidung Tersumbat.,jurnal ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton.Volume 9(1):102-111.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H