Mohon tunggu...
ramadani surbakti
ramadani surbakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiwa di salah satu perguruan tinggi di indonesia Universitas Sebelas Maret,dan baru saja menempuh pendidikan di semester satu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Materi Tidak Dimengerti: Siapa yang Salah, Mahasiswa atau Dosen?

27 Oktober 2023   06:15 Diperbarui: 27 Oktober 2023   06:22 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, dosen juga memiliki peran dalam merespons kebutuhan individu mahasiswa. Mahasiswa tidak semua sama. Beberapa memiliki latar belakang pendidikan yang mendukung, sementara yang lain mungkin baru terpapar pada materi tersebut untuk pertama kalinya. Dalam kelas yang beragam ini, dosen harus memiliki keterampilan untuk mengenali tingkat pemahaman dan kebutuhan masing-masing mahasiswa.

Ketidakpahaman materi oleh mahasiswa juga dapat disebabkan oleh metode pengajaran yang kurang tepat. Dosen seringkali terjebak dalam rutinitas pengajaran yang monoton, hanya memberikan ceramah tanpa memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang interaktif, di mana mahasiswa diajak untuk bertanya, berdiskusi, dan bahkan berkolaborasi dalam proyek-proyek, bisa membantu memperjelas materi yang sulit. 

Namun, tanggung jawab tidak hanya berada di pundak dosen. Mahasiswa juga harus mengenali kewajiban mereka dalam proses pembelajaran. Mereka harus aktif bertanya, menyuarakan kebingungan mereka, dan mencari bantuan ketika mereka merasa kesulitan memahami materi. Mereka juga harus memastikan bahwa mereka datang ke kelas dengan persiapan yang memadai dan siap untuk belajar. 

Selain itu, kualitas sumber daya juga memainkan peran besar dalam pemahaman materi. Buku teks yang tidak memadai, fasilitas laboratorium yang kurang baik, atau akses yang terbatas ke perpustakaan atau internet dapat menghambat kemampuan mahasiswa dalam memahami materi. Perguruan tinggi harus menginvestasikan sumber daya yang cukup untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki akses ke materi dan fasilitas yang diperlukan.

 Penting untuk diingat bahwa keberhasilan dalam pembelajaran adalah hasil dari kerjasama antara mahasiswa dan dosen. Mahasiswa harus memiliki inisiatif untuk belajar, bertanya, dan mencari pemahaman. Namun, dosen juga harus memiliki kemampuan untuk mengajar dengan cara yang menarik dan efektif, serta responsif terhadap kebutuhan mahasiswa. 

Komunikasi yang terbuka dan jujur antara dosen dan mahasiswa juga sangat penting. Mahasiswa harus merasa nyaman untuk menyampaikan kebingungan mereka kepada dosen, dan dosen harus bersedia mendengarkan dan memberikan bimbingan yang diperlukan. Pembelajaran adalah proses saling memberi dan menerima, dan hanya dengan kerjasama yang baik antara dosen dan mahasiswa, pembelajaran yang efektif dan bermakna dapat terjadi.

 Dalam mengakhiri perdebatan tentang siapa yang salah dalam ketidakpahaman materi, motivasi penting untuk diingat bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara dosen dan tekad untuk belajar. Hanya dengan kerjasama yang baik antara dosen dan mahasiswa, pendidikan tinggi dapat mencapai tujuannya dalam membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun