PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI
FONDASI PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL
PENDAHULUAN
    Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menumbuhkan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Ini sangat penting di sekolah dasar karena mengajarkan siswa hak dan kewajiban mereka serta membangun karakter mereka untuk menjadi orang yang peduli terhadap lingkungan mereka. Saat ini, masyarakat menghadapi masalah sosial seperti ketidakadilan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar adalah cara terbaik untuk menumbuhkan kesadaran akan masalah ini sejak dini, membantu siswa menjadi orang yang peduli dan mengembangkan kebiasaan positif.
    Baik di sekolah maupun di luar sekolah, siswa harus memiliki nilai kepedulian sosial ini. Untuk membentuk jiwa sosial yang tinggi, orang harus dididik dan menanamkan nilai kepedulian sosial melalui kegiatan sosial. Sekolah Dasar (SD) membangun karakter siswa sejak usia dini, terutama pada siswa kelas rendah. Semua orang harus menghormati satu sama lain dan membantu satu sama lain jika ada yang mengalami kesulitan di sekolah.
    Ini dilakukan untuk menanamkan kepedulian sosial pada siswa. Namun, karena nilai kepedulian sosial menurun, beberapa siswa tidak mau membantu teman yang mengalami kesulitan. Agar menjadi kebiasaan untuk membantu satu sama lain, kepedulian sosial sangat penting untuk ditanamkan di sekolah.
    Kepedulian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat dapat didefinisikan secara leksikal sebagai kepedulian sosial. Namun, kepedulian sosial umumnya mengacu pada sikap yang dimiliki setiap individu, kelompok, atau organisasi terhadap orang lain, komunitas, dan lingkungan sosial mereka. Memenuhi atau melampaui kebutuhan kehidupan individu atau komunal serta mempertahankan lingkungan untuk kepentingan semua orang dikenal sebagai kepedulian.
PEMBAHASAN
    Kepedulian sosial dapat didefinisikan sebagai sikap atau tindakan seseorang yang memperhatikan keadaan dan kebutuhan orang lain serta lingkungan sosial di sekitarnya. Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan nilai moral dan etika. Kepedulian sosial ditunjukkan oleh perasaan empati, solidaritas, dan keinginan untuk membantu orang lain, terutama mereka yang membutuhkan dalam situasi sulit.
    Nilai-nilai ini memberikan inspirasi kepada seseorang untuk menunjukkan empati dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Prinsip kepedulian sosial dapat ditanamkan dalam pendidikan kewarganegaraan melalui metode dan kegiatan nyata. Langkah awal untuk kepedulian sosial dimulai dengan masalah sosial seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan kerusakan lingkungan. Karena kepedulian ini, siswa belajar pentingnya membantu orang lain.
     Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk peduli dan mendukung perubahan positif. Ini juga membantu mereka berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan politik. Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) mengajarkan nilai-nilai pancasila, yang membangun sikap patriotisme terhadap negara dan bangsa. Ini adalah contoh aktivitas sekolah. Untuk meningkatkan kepedulian sosial dan empati siswa: Salah satu contoh kepedulian terhadap kemiskinan adalah program donasi yang melibatkan siswa. Siswa dapat diajak untuk mengumpulkan buku, mainan, atau pakaian layak pakai untuk disumbangkan kepada anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak memiliki sumber daya keuangan.
    Kegiatan ini mengajarkan siswa betapa pentingnya berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan bantuan di sekitar mereka. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan tentang kerusakan lingkungan memberikan pengetahuan tentang kelestarian lingkungan dan tanggung jawab individu terhadapnya. Kegiatan dengan cara membersihkan lingkungan sekolah, menanam pohon, atau memilah sampah organik dan anorganik, kegiatan ini mengajarkan siswa betapa pentingnya menjaga lingkungan agar tidak rusak.
    Siswa Sekolah Dasar (SD) belajar tentang keadilan melalui ketidakadilan pendidikan kewarganegaraan, yang mencakup berbagi secara adil, menghormati hak orang lain, dan menentang perlakuan buruk. Untuk membantu siswa memahami perasaan mereka terhadap ketidakadilan, guru dapat menawarkan cerita atau simulasi tentang pembagian sesuatu secara tidak adil. Kegiatan ini mengajarkan siswa bahwa ketika sesuatu dibagi secara tidak adil, ada satu orang yang merasa dirugikan, dan itu adalah hal yang tidak baik. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang masalah ini, tetapi juga memberi mereka pelajaran. Bertindak berani, seperti memberikan pengetahuan dasar atau mengumpulkan dana untuk korban bencana alam
KESIMPULAN
   Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat penting untuk mengajarkan siswa menjadi warga negara yang peduli terhadap sesama dan lingkungan mereka. PKn mengajarkan siswa nilai-nilai moral, etika, dan Pancasila. Membangun sifat kepedulian sosial didasarkan pada nilai-nilai ini. Kegiatan nyata seperti program donasi, kelestarian lingkungan, dan simulasi pembelajaran keadilan membantu siswa memahami masalah sosial dan belajar bertindak.
   Metode pendidikan kewarganegaraan ini melibatkan siswa dalam kegiatan sosial selain mengajarkan teori. Ini membantu mereka merasakan manfaat kepedulian dan menanamkan nilai-nilai ini dalam kehidupan mereka. Hal ini menghasilkan generasi muda yang memiliki empati, solidaritas, dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
    Pendidikan ini dapat mendorong siswa untuk menjadi warga negara yang berintegritas, peduli, dan mampu mendukung perubahan positif dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di sekolah dasar. Jika diterapkan dengan benar, pendidikan ini dapat mendorong siswa untuk menjadi individu yang tidak hanya peduli terhadap lingkungannya tetapi juga berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H