Mohon tunggu...
Ramada Nicky Wigustin
Ramada Nicky Wigustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa S1 PGSD UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kebijakan Ekonomi dalam Mengatasi Pengangguran di Kalangan Generasi Muda

9 Desember 2024   09:15 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:33 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengangguran di kalangan generasi muda menjadi salah satu tantangan besar bagi Indonesia saat ini. Dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada kelompok usia 15-24 tahun terus menjadi salah satu yang tertinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Kondisi ini tidak hanya mencerminkan rendahnya serapan tenaga kerja, tetapi juga menunjukkan kurang optimalnya kebijakan ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja yang layak dan sesuai dengan kebutuhan generasi muda.

Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup stabil dalam beberapa tahun terakhir, tingginya pengangguran di kalangan generasi muda justru menjadi suatu masalah. Generasi muda yang seharusnya memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi melalui inovasi, kreativitas, dan tenaga produktif. Namun, karena berbagai hambatan seperti kesenjangan keterampilan, minimnya akses ke lapangan kerja, serta ketidakcocokan antara dunia pendidikan dan kebutuhan pasar kerja sering kali menghambat potensi ini.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan pengangguran di kalangan generasi muda adalah ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Banyak lulusan pendidikan formal di Indonesia masih kurang memiliki keterampilan teknis yang dibutuhkan oleh industri. Selain itu, akses terhadap pelatihan keterampilan masih terbatas, terutama bagi mereka yang berasal dari daerah terpencil.

Selain itu, transformasi ekonomi menuju era digital juga menimbulkan tantangan baru. Di satu sisi, digitalisasi menciptakan peluang kerja baru seperti di sektor e-commerce, teknologi informasi, dan startup. Namun, di sisi lain, banyak generasi muda yang belum siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi tersebut karena kurangnya literasi digital.

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan kebijakan ekonomi yang terintegrasi dan berorientasi pada kebutuhan generasi muda. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

• Peningkatan Keterampilan Melalui Program Pelatihan Kerja

Pemerintah perlu memperkuat program pelatihan kerja yang berfokus pada keterampilan teknis dan praktis sesuai kebutuhan pasar. Program seperti Balai Latihan Kerja (BLK) harus diperluas cakupannya, tidak hanya di kota besar tetapi juga di daerah-daerah terpencil. Pelatihan berbasis teknologi seperti coding, desain grafis, dan digital marketing perlu diprioritaskan mengingat kebutuhan tenaga kerja di sektor ini terus meningkat.

• Mendorong Kewirausahaan di Kalangan Generasi Muda

Kewirausahaan dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi pengangguran. Pemerintah dapat memberikan insentif berupa akses modal usaha, pelatihan kewirausahaan, serta pendampingan bisnis untuk generasi muda. Program seperti Gerakan Kewirausahaan Nasional dapat diperluas cakupannya dengan fokus pada pengembangan bisnis berbasis teknologi dan kreativitas.

• Meningkatkan Kemitraan antara Dunia Pendidikan dan Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun