Mohon tunggu...
Ramadan Asa
Ramadan Asa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Futsal menjadi hobi saya, dan bisnis menjadi hal yang selalu saya lalui

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Target Dakwah Mengembalikan Manusia pada Kebenaran

4 Juli 2024   04:32 Diperbarui: 4 Juli 2024   04:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Ramadan Asa dan Syamsul Yakin
Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidauatullah Jakarta

 Target dakwah adalah umat manusia. Seorang manusia dan muslim pertama adalah Nabi Adam AS. Bahkan semua nabi seagama. Nabi bersabda, "Para nabi bagaikan saudara seayah, agama mereka satu yakni agama Islam, dan ibu-ibu (syariat-syariat) mereka berbeda-beda” (HR. Bukhari dan Muslim). Syariat mereka berbeda, namun agama para nabi sama.

  Mudahnya, syariat adalah aturan yang diberlakukan untuk nabi tertentu yang satu dengan para nabi yang lain. Allah tegaskan, "Dan untuk tiap-tiap umat di antara kalian (umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang” (QS. al-Maidah/5: 48).

Umat Nabi Isa, misalnya, Awalnya mereka adalah muslim. Al-Qur'an yang mengabadikan hal itu, "Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran Bani Israil, dia bertanya,  "Siapakah yang akan menjadi pembela-pembelaku untuk menegakkan agama Allah? Para Hawwariyyun (sahabat-sahabat setia Nabi Isa) menjawab, "Kamilah pembela-pembela-agama Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang
muslim” (QS. Ali Imran/3:  52).

Manusia manusia yang taat adalah orang yang menyerahkan diri kepada Allah. Allah menjelaskan, "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan" (QS. Luqman/31: 22).

Didalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa  yang dimaksud frasa "Menyerahkan dirinya kepada Allah" adalah  menaati-Nya. Sementara frasa "Dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh" maknanya berpegang pada  bagian dari tali yang paling kuat sehingga tidak dikhawatirkan akan putus. Tali yang dimaksud disini adalah agama Islam.

Tentang target dakwah itu adalah orang kafir, Allah memberikan melalui firmannya, "Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu,  dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunah (Allah terhadap) orang-orang dahulu" (QS. al-Anfal/8: 38).

Didalam konteks ayat di atas yang dimaksud orang-orang kafir adalah Abu Sofyan dan pengikutnya. Target dakwah hari ini masih tetap sama yaitu membuka hati orang-orang kafir untuk kembali kepada islam. Apabila mereka mau kembali kepada Islam, dosa-dosa mereka dihapuskan. Allah   menjanjikan, "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (QS. al-Ankabut/29: 7).

Selain orang-orang kafir, secara rinci target dakwah itu ada empat, yakni diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dakwah adalah mengajak ke jalan Allah untuk beriman dan beribadah kepada-Nya, serta berakhlak mulia. Untuk itu  empat sasaran dakwah ini harus diseru, seperti perintah Allah, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun