Mohon tunggu...
Rama Yunita Pratama
Rama Yunita Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan

hidup butuh perjuangan, ayo berjuang bersama!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Literasi Digital sebagai Aktor dalam Dunia Perkulihan: Perspektif Kritis Praktik Belajar Masa Pandemi

29 April 2022   09:21 Diperbarui: 10 Mei 2022   15:44 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Selain itu, tuntunan dan perkambangan zaman membuat kebutuhan-kebutuhan akan di literasi digtal harus dipenuhi apalagi pada saat ini negeri kita sedang mengalami pandemi covid-19. Mau tidak mau harus bisa menguasai pemanfaatan dan penggunaan teknologi  apabila tidak bisa menguasai akan disebut ketinggalan zaman. Jadi tidaklah berlebihan jika literasi digital dianggap sebagai kebutuhan primer atau kebutuhan pokok dalam perkulihan saat ini.

Mahasiswa yang menjadi peran utama dalam perkuliahan tentunya harus peka dan sadar dengan hal ini dan faktanya dilapangan rata-rata mahasiswa generasi sekarang atau yang disebut generasi milenial sudah melek teknologi dan sebagai besar sudah akrab dengan teknologi. Jadi sangatlah masuk akal bila dalam perkulihan, literasi digital berperan menjadi penyeimbang kemampuan-kemampuan lainnya guna menghadapi tantangan zaman yang semakin maju. 

Selain ini tanpa kita sadari tanpa adanya literasi digital perangkat-perangkat teknologi yang digunakan dalam aktivitas perkulihan tidak akan berguna dan tidak akan membantu jalannya perkuliahan.

Dalam bidang akademik, peran literasi digital juga sangat dirasakan, sebagai contoh konkretnya adalah mencari referensi tambahan materi perkuliahan di media digital, misalnya saya sendiri dapat mengakses dan mencari materi tambahan dimedia digital.

Literasi digital hadir sebagai penunjang agar media digital dapat dimanfaatkan dan menjadi sumber referensi tambahan untuk menjadi sumber referensi belajar atau mencari sumber untuk mengikuti perlombaan dan beasiswa yang diadakan dioleh pihak terkait.

Pada sebuah artikel kompasiana.com yang berjudul " Literasi Media Digital Pada Era Modernn" menyatakan bahwa salah satu keuntungan literasi digital kita dapat menghemat waktu, yang dulunya mengerjakan tugas hanya lewat offline, sekarang semuanya bisa dijangkau dengan menggunakan sistem online. 

Hal ini tentu saja menjadi keuntungan tersendiri bagi mahasiswa terutama saat pandemi Covid-19 saat sekarang. Selain itu juga pada saat ini memudahkan mahasiswa untuk menghubungi dosen dengan media digital.

Perkulihan online di tengah pandemi Covid-19 sering dikatakan sebagai kurikulum darurat. Kurikulum ini bisa dikatakan sebagai babak baru dalam sistem pendidikan di Indonesia. 

Ketersediaan literasi digital memiliki dampak positif bagi mahasiswa untuk membantu tugas-tugas perkulihan dan  memudahkan mencari sumber referensi yang beragam namun jika digunakan secara tepat. 

Apabila digunakan dengan berlebihan akan menimbulkan sifat yang ketergantungan yang menjadikan mahasiswa bermental instan dan tidak kreatif. Kemudahan dalam mencari dan mendapatkan informasi membuat mereka cenderung menjadi pemalas dan memiliki daya juang yang rendah.

Jadi gunakanlah literasi digital secara tepat dan cermat. Mahasiswa sebagai generasi yang paling dekat dengan teknologi harus mampu memanfaatkan literasi digital dengan bijak agar terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh literasi digital tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun