Pengamat psikososial dan budaya, Endang Mariani mengatakan, penting untuk mngetahui, pemting untuk mengetahui metodologi dan analisis data, untuk menentukan apakah hasil penelitian dapat digeneralisasi. Ia berkata "Saya belum tahu pasti teknik apa yang digunakan oleh DCI. Saya berasumsi bahwa ada 3 faktor yang yang mempengaruhi hal tersebut".
Ketidakpastian
      Faktor pertama adalah ketidakpastian. Pandemi yang tak kunjung berakhir ini membuat para netizen mencoba mencari informasi dari berbagai sumber. Banyaknya informasi yang belum bisa sepenuhnya diyakini. Hal itu membuat mereka langsung termakan informasi tersebut.
Kesulitan Ekonomi di masa pandemi
      Faktor kedua adalah kesulitan ekonomi. Kurangnya pendapatan selama pandemi menyebabkan terus meningkatnya kasus penipuan. Sehingga banyak orang menghalalkan semua cara agak bisa mendapatkan orang lain meskipun hal itu bisa merugikan orang lain.
Respon Rasa Frustasi
      Ujaran kebencian dan Diskriminasi dapat disebabkan rasa frustasi yang dialami sang pemberi ujaran kebencian itu. Hal ini menjadi bentuk luapan atau ungkapan emosional yang ada dalam pemberi ujaran kebencian itu.
      Setelah melihat hasil riset dari DCI, dapat disimpulkan bahwa sopan santun ketika berada di media sosial sangat dibutuhkan. media sosial memang memberikan kebebasan bagi para penggunanya, tetapi bukan berarti kita bebas mengemukakan pendapat dan beretika. Sopan santun harus dijaga karena kita tidak tau siapa saja yang berada di sosial media. Hindari penggunaan kata-kata kasar atau yang mengandung unsur SARA dan bisa menyinggung orang lain. Hormatilah pendapat dan kehidupan bersosial media orang lain agar memberikan feedback juga bagi kita.
Ditulis oleh : Rama Duta Abdullah, Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadyah Malang; IG : @ramadutaa; Twitter : @ramadutaa; Facebook : Rama Duta Abdullah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI