[caption id="attachment_402455" align="aligncenter" width="829" caption="Selamat Datang ke TMII (dok. TMII)"][/caption]
Keberadaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) atau yang dikenal sebagai Taman Mini sebagai wahana pelestari, penjaga, pemelihara, dan pengembangan budaya bangsa tidak ada yang menyangsikan. Hal ini sudah diakui oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia internasional. Beberapa Kementrian bahkan telah menganugerahi beragam gelar untuk taman yang mempersembahkan Indonesia dalam ukuran miniatur ini, yakni (urutan dari yang teranyar):
- 2014 Wahana Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia (Kementerian Dalam Negeri RI).
- 2013 Sasana Keberagaman Museum, Sumber Inspirasi Peradaban Bangsa (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
- 2012 Wahana Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama di Indonesia (Kementerian Agama RI).
- 2011 Lembaga Pelestarian Budaya Indonesia (Kementerian Pariwisata dan kebudayaan)
- 2010 Lembaga Konservasi Dalam Bentuk Taman Satwa (Kementerian Kehutanan RI).
- 2008 Objek Vital Nasional di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata (Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan).
Aneka pengakuan dari Pemerintah ini merupakan wujud dukungan bernilai tinggi akan keberadaan TMII dan kiprahnya selama 40 tahun berdiri. Yah, TMII yang diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1975 ternyata sanggup menjaga reputasi dan fungsinya bukan hanya sebagai salah satu tempat rekreasi legendaris bagi masyarakat dari segala lapisan, namun juga sebagai wahana penambah ilmu dan wawasan kebangsaan dan sebagai perekat budaya bangsa yang membuat kita tetap bangga menjadi Indonesia.
Dibangun selama kurun waktu tiga tahun (1972-1975) atas prakarsa visioner Ibu Tien Soeharto di daerah dekat Pondok Gede dengan luas sekitar 150 hektare, hingga hari ini TMII menjadi ikon wisata bertema budaya yang menjadi kebanggaan warga Jakarta dan Indonesia.
Sebenarnya apa yang membuat TMII tetap menjadi pilihan ratusan ribu pengunjungnya yang rela berpadat-ria dikala musim liburan tiba? Alasannya sangatlah sederhana, karena hanya dengan sekali datang pengunjung dapat menikmati pengalaman belajar sekaligus berlibur yang menyenangkan. Acara liburan menjadi lebih berkualitas karena sekaligus juga melakukan wisata budaya, wisata sejarah dan wisata religi sambil tetap menikmati hiburan menarik lainnya. Ditunjang lagi dengan tersedianya fasilitas transportasi lokal, yang juga bisa dijadikan sebagai wisata transportasi, seperti skylift (kereta gantung) atau aeromovel, yang siap membawa pengunjung menjelajah tiap sudut taman terluas di Indonesia ini . Selain itu, lokasinya sebagai obyek wisata keluarga yang sangat mudah dicapai, dan harga tiket yang relatif terjangkau sangat berpengaruh. Untuk itu TMII pantaslah disebut sebagai "one-stop tour for heart, body and soul".
[caption id="attachment_402555" align="aligncenter" width="300" caption="(dok. TMII)"]
Wisata Edukasi Budaya dan Sejarah. Sebagai sarana wisata edukasi, pengenalan budaya dan sejarah, TMII memiliki 33 anjungan daerah dari seluruh provinsi di Indonesia. Anjungan ini merupakan replika dari rumah adat setiap provinsi yang dibuat mirip dengan aslinya. Pengunjung dapat merasakan seperti berada di daerah tersebut ketika masuk dan berkeliling di dalam anjungan. Belajar mengenal budaya dan adat istiadatnya dan juga kehidupan sehari-hari. Untuk yang kangen kampung halaman namun tidak sempat mudik, berkunjung ke Taman Mini bisa mengobati sejenak rasa rindu itu.
Wisata budaya dan sejarah akan terasa lebih lengkap dengan mengunjungi satu atau dua museum di sana. Saat ini TMII memiliki 17 museum yang tersebar di beberapa area. Masing-masing museum dibangun secara tematik. Museum yang tertua adalah Museum Indonesia yang merupakan museum antropologi dan etnologi. Museum ini bergaya arsitektur Bali dan dihiasi beraneka ukiran dan patung Bali yang sangat halus dan indah. Museum ini menyimpan koleksi beraneka seni, kerajinan, pakaian tradisional dan kontemporer dari berbagai daerah di Indonesia.
Museum lain yang patut dikunjungi adalah museum yang mengisahkan tentang perjuangan dan pengabdian Pak Soeharto dan Ibu Tien Soeharto sejak masa perang kemerdekaan hingga masa pembangunan, yaitu Museum Purna Bhakti Pertiwi. Di museum ini tersimpan ratusan bahkan ribuan benda-benda bersejarah dan dan benda-benda seni bernilai tinggi yang dimiliki oleh keluarga Pak Harto, termasuk ratusan souvenir kenegaraan. Untuk yang ingin belajar mengenai pusaka dan senjata tradisional dapat berkunjung ke Museum Pusaka. Ada juga Museum Perangko, Museum Transportasi, Museum Gas dan Minyak Bumi, Museum Keprajuritan, hingga Museum Serangga dan Museum Komodo yang merupakan museum berbagai fauna. Silahkan pilih sesuai minat dan keingintahuan masing-masing. Tiap bangunan museum dan atapnya dibuat berbeda, unik dan membuat decak kagum. Kalau Museum Indonesia bergaya Bali, maka Museum Pak Harto terlihat seperti tumpeng, sedang MuseumTransportasi di halamannya dipajang satu pesawat Garuda.
[caption id="attachment_402647" align="aligncenter" width="410" caption="Museum Purna Bhakti Pertiwi (dok. TMII)"]
[caption id="attachment_402648" align="aligncenter" width="408" caption="Museum Olah Raga (dok. TMII)"]
[caption id="attachment_402650" align="aligncenter" width="300" caption="Mesjid P. Diponegoro (dok. TMII)"]
Wisata Religi.
[caption id="attachment_402651" align="aligncenter" width="300" caption="Klenteng Kong Miao (dok. TMII)"]
Kalau ditempat wisata lain, jarang sekali disediakan satu bangunan khusus untuk tempat pengunjung beribadat, di Taman Mini malah bertebaran bangunan besar tempat beribadat. Bangunan ini bukan hanya sekedar untuk dilihat-lihat, namun benar-benar diperuntukkan untuk tempat umat beribadat sesuai keyakinannya. Ada Mesjid Pangeran Diponegoro, Gereja Katholik Santa Chatarina, GKP Haleluya, Klenteng Kong Miao, Pura Hindu Darma, dan Vihara Arya Dwipa Arama. Hal Ini mencerminkan keragaman dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Taman dan Wahana Hiburan. Untuk acara yang lebih santai dan memanjakan diri silahkan memilih salah satu dari 11 Taman dan Wahana. Ribuan kupu-kupu cantik dapat dilihat di Taman Kupu-kupu; kicauan merdu aneka burung dapat dinikmati di Taman Burung. Yang senang dengan bunga Anggrek, dapat berkunjung ke Taman Anggrek. Yang mencintai ikan ke Taman Air Tawar. Ada juga Taman Apotik Hidup, Taman Reptilia, Taman Kaktus, dsb.
[caption id="attachment_402590" align="aligncenter" width="300" caption="Taman Burung (dok. TMII)"]
[caption id="attachment_402591" align="aligncenter" width="300" caption="Taman Kupu (dok. TMII)"]
Yang senang menyejukkan tubuh dan bermain-main air dapat pergi ke Snowbay; yang ingin menonton film tentang Indonesia menggunakan teknologi canggih silahkan ke Theater Imax Keong Mas atau ke Theater 4D. Yang senang berfantasi tentang boneka dan dongeng kerajaan dapat menikmati Istana Anak-anak. Atau silahkan beristirahat sejenak duduk beralaskan tikar sambil menikmati bekal yang dibawa dari rumah, atau memilih menu favorit dari salah satu lokasi tempat makan sambil menikmati beragam pagelaran kesenian dan hiburan lain yang tidak kalah menariknya.
[caption id="attachment_402566" align="aligncenter" width="300" caption="Snowbay (dok. TMII)"]
[caption id="attachment_402568" align="aligncenter" width="300" caption="Istana Anak-anak (dok. TMII)"]
[caption id="attachment_402569" align="aligncenter" width="300" caption="Keong Mas (dok. TMII)"]
Wisata Transportasi. Bagaimana kita bisa berkeliling Taman Mini yang sangat luas itu? Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi memiliki beberapa pilihan transportasi lokal yang disediakan. Yang ingin sekedar berkeliling dari satu anjungan ke anjungan lain, silahkan menumpang mobil wisata atau kereta wisata. Yang ingin menikmati danau buatan dengan pulau-pulaunya dari ketinggian dapat naik kereta gantung (skylift). Danau ini merupakan landmark (ikon TMII) yang dibuat seperti lautan buatan dengan pulau-pulau yang dibangun secara geografis sesuai skala asli, dalam arti tinggi rendah daratan, hutan, keadaan gunung-gunung, dan tumbuh-tumbuhannya terlihat seperti perwujudan sesungguhnya. Dari atas seperti memandang peta wilayah Indonesia. Cantik sekali. Nah, di danau ini pengunjung juga dapat menyewa perahu untuk dapat melihat pulau-pulau tersebut dari jarak dekat. Selain itu ada aeromovel yang melaju di atas rel tiang beton dengan menggunakan tenaga angin.
[caption id="attachment_402574" align="aligncenter" width="300" caption="Skylift (dok. TMII)"]
[caption id="attachment_402576" align="aligncenter" width="300" caption="Aeromovel (dok. TMII)"]
[caption id="attachment_402578" align="aligncenter" width="311" caption="Mobil Wisata (dok. TMII)"]
Keep up the good works. Pada tanggal 20 April 2015 Taman Mini Indonesia Indah akan merayakan ultah-nya yang ke-40. Kalau menurut pepatah gaul, "life begins at 40", kehidupan makin menyala di usia 40. Semoga di kian matang usianya, Taman Mini tetap akan terus menjadi wahana pemersatu bagi seluruh masyarakat yang berkunjung ke sana. Makin kian cantik berbenah diri dan bertambah bagus pelayanannya. Setiap jengkal area dan wahananya dibuat semakin menarik sehingga membuat siapa pun tetap merasa rindu untuk datang. Dan, untuk manajemen dan seluruh karyawannya keep up the good works.
Selamat Ulang Tahun!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H