Menurut riset yang diterbitkan dalam Journal of Abnormal Psychology melonjaknya angka gangguan kesehatan mental terlihat pada remaja dan dewasa muda. Para peneliti menemukan, tingkat depresi berat naik lebih dari 50% pada usia remaja, dengan peningkatan dari 8,7% menjadi 13,2%. Masalah ini menurut para peneliti dipicu oleh akses smartphone dan berkurangnya waktu tidur.
 Di Indonesia, Kemenkes meriset tentang depresi pada tahun 2018. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 mengungkapkan usia depresi banyak terjadi di kalangan anak muda berusia 15 hingga 24 tahun. Sebanyak 6,2% kaum milenial muda depresi.
Karl Peltzer dan Suga Pengpid juga menemukan gejala depresi pada kaum muda di Indonesia. Riset berskala nasional yang mereka lakukan mengungkap, remaja berusia 15-19 tahun menunjukkan gejala depresi tertinggi dibandingkan kelompok usia lain.
Hal ini menunjukkan perubahan tuntutan social yang terjadi pada remaja sangatlah signifikan. Sebagai seorang remaja yang menghadapi tuntutan sosial ini, kita harus mulai aware dengan diri kita sendiri. Tuntutan sosial akan terus menerus berganti seiring dengan berkembangnya teknologi dan zaman.
Kemampuan life skill ini juga tidak dapat dipelajari secara cepat dan mudah layaknya pembelajaran akademis, maka itu mulailah aware dengan diri masing -- masing untuk mengetahui cara terbaik dalam meningkatkan life skill diri kita