Mohon tunggu...
Ralindra Kartanama
Ralindra Kartanama Mohon Tunggu... Lainnya - Aquarius '96

Berisi kumpulan cerita pendek.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Otak

4 Januari 2023   18:31 Diperbarui: 4 Januari 2023   18:33 2180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: www.wuryanano.net

Seiring bertambah usia. Memasuki masa puber, aku sering mengeluh sakit di bagian kepala. Aku tak tahu apa sebabnya. Padahal, segala macam obat pereda sakit kepala sudah kutenggak. Lantas saja aku mengadukan hal ini kepada Prof Dylan.

"Sepertinya, otakmu harus dicuci.", kata Prof Dylan.

Sesudah jahitan di batok kepalaku dilepas dan dibuka lantas dikeluarkan isinya. Tampak lendir warna coklat bercampur merah darah yang menggumpal di otakku. Kata Prof Dylan, kotoran yang menempel itu yang menjadi sebab kenapa kepalaku sering sakit. Beliau juga menerangkan bahwa faktor timbulnya bercak noda itu cukup bermacam-macam.

"Satu lagi yang perlu kau ingat. Kebiasaan menonton film porno adalah kebiasaan sangat buruk bagi otak. Selain membawa dampak negatif bagi pikiran. Tontonan tersebut juga bisa membuat otakmu cepat kotor.", kata beliau.

Mendengar pesan terakhir itu, aku hanya mesam-mesem.

Aku pernah mengalami depresi berat hingga terbesit keinginan untuk mengakhiri hidup dengan memberi makan kucing dengan otakku. Ide gila itu akhirnya terwujud meski tak berjalan sesuai rencana. Sebab, kucing hitam liar yang kupungut di jalan itu, rupa-rupanya tak doyan makan otak manusia.

Pada waktu itu aku merasa begitu kehilangan orang paling kusayangi. Yakni, pesawat yang ditumpangi kedua orang tuaku konon mendadak hilang kontak di kawasan Segitiga Bermuda. Tragedi menghilangnya pesawat yang mengangkut semua kru dan penumpang meninggalkan duka teramat dalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan, termasuk aku.

Meski diprediksi pesawat jatuh di tengah laut dan dipastikan tak ada korban selamat. Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang yang melaporkan jumlah korban tewas terkait insiden tersebut.

Berhari-hari ratusan petugas dikerahkan untuk mencari keberadaan pesawat yang lenyap secara misterius itu. Dalam masa pencarian, tim pencari tak menemukan jejak puing-puing pesawat maupun jasad dari para korban.

Puncaknya, suatu malam aku bermimpi. Dalam mimpi itu, di tengah-tengah gemuruh ombak lautan menggelegar. Kedua orang tuaku dengan didampingi oleh sosok ratu penguasa laut yang terkenal itu. Muncul dibalik ombak dengan mengendarai kereta kencana. Sekejap kemudian tenggelam hilang digulung ombak bersama aku terbangun di tengah malam dan menangis histeris.

Aku merasa sudah putus asa dan hendak menjalankan misi bunuh diri tepat di hari kotak hitam pesawat yang hilang itu ditemukan oleh Tim SAR. Tak disangka, kebetulan sekali siang harinya Prof Dylan datang berkunjung ingin menyampaikan kabar berita itu padaku. Namun, sontak betapa beliau terkejut ketika menyaksikan aku sudah terkapar sekarat tak sadarkan diri di lantai dengan otak terlepas dari batok kepala. Beruntung saja kurang dari waktu 24 jam nyawaku masih bisa diselamatkan oleh Prof Dylan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun