Mohon tunggu...
RA Lutfiah Az
RA Lutfiah Az Mohon Tunggu... Lainnya - p i a a

Mari berpendar dengan garis yang sama denganku disini! Sajak Sang Pemimpi, begitu kunamai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sayap yang Pergi

1 Juni 2020   15:33 Diperbarui: 1 Juni 2020   15:34 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasakan sakitku ini
Ketika apa yang menjadi milikku kini pergi
Bahkan tanpa kata permisi

Rasakan luapan emosi
Ketika ku tak bisa menerima sebuah kondisi

Rasakan perih hatiku
Ketika sayapku kini berkurang satu
Ketika sayapku kini lebur dan hanya tersisa satu

Rasakan kehilangan yang aku alami
Dan bagaimana perih hati terus meremas jiwa ini
Sakit yang memilukan hingga sirna asa berlari

Aku tak bisa melaluinya
Tanpa sayap yang hadir seperti biasa
Tanpa dirinya yang senantiasa selalu ada
Tanpa sayap yang berkepak saat aku jatuh dalam duka

Karena aku tanpanya
Hanyalah manusia yang dipenuhi luka
Dan tak bisa bangkit tanpa kata hangat darinya

Kembalikan sayapku
Kembalikan pelukku
Dan kehangatan yang menjadi satu bersama semua itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun