Mohon tunggu...
RA Lutfiah Az
RA Lutfiah Az Mohon Tunggu... Lainnya - p i a a

Mari berpendar dengan garis yang sama denganku disini! Sajak Sang Pemimpi, begitu kunamai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Elegi Anak Sayu

13 Mei 2020   17:50 Diperbarui: 13 Mei 2020   17:55 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Elegi Anak Sayu

Alunan elegi pilu dialunkan sang anak bermata sayu
Ditengah teriknya sang surya yang kian menyilaukan mataku
Tapi anak itu, tak putus semangat sampai bait itu radu
Suara itu, merdu mendayu-dayu
Tak terdengar sumbang meski masih wagu
Buat ku ikut mendendangkan senandung itu

Anak itu, buatku ragu lalu bertanya dengan kalbu;
Tidakkah seharusnya ia meregup waktu bersama bendu?
Namun bersusah, dia bergulat dengan gitar nan bertandu di bahu

Jreng jreng

Sekali lagi, petikan gitar terdengar meramu lagu
Satu petik, dua petik ... kembali ke vocal satu

Payah ....
Lelah ....
Namun dia beralah,
Percayalah ini bukan ajujah!

Karna aku menangkap nadanya, jeritan hati di balik irama itu
Kudengar rintihan kelu seraya tembang itu terus berlalu
Kerling matanya tersorot rindu akan bahtera terbelenggu

Bakdahu elegi itu teradukan, dia mendengu
Saat tangannya masih kosong tak dibantu
Hanya dinikmati melodi tanpa imbalan seribu

Namun dia hapus kusut air muka, kembali mengusung gitar lusuh
Mengitari jalan demi kenyang yang tak keburu
Bergesa dia, takut diluruh sang waktu
Takut tak sempat bertandang ke tempat mengadu

Saat langkahnya tak berjarak di mukaku, aku mengeluarkan opini dibenakku.

Dan dia menyahut,
"aku nak pergi kerjakan kewajiban pada tuhanku. Lalu sambung mencari rupiah untuk ayahanda yang tak berdaya di gubuk bambu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun