Mohon tunggu...
chandra wijaya setiawan
chandra wijaya setiawan Mohon Tunggu... -

Saya cuman rakyat biasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Revolusi Mental Jokowi dari Kacamata Statistik

27 Mei 2014   03:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:04 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia menempati posisi 112 utk tingkat korupsi menurut penelitian yang di lakukan oleh badan transparansi internasional. Posisi 1 berarti negara yg paling bebas korupsi diduduki denmark dan posisi terakhir diduduki oleh korea utara dan somalia (174). Posisi 112 bukan hal yang membanggakan mengingat timor leste, philiphine dan thailand berada di atas indonesia.

Singapore tetangga kita bahkan menempati posisi ke  5. Jangan alasan singapore adalah negara kecil Indonesia negara besar. Justru harus malu karena indonesia negara besar kalah dengan singapore yang negara kecil. Orang Indonesia memang dikenal suka mencari alasan tapi tidak dapat melihat "the big picture" /intinya/kebenarannya.

Jumlah pegawai negeri 2012 menurut badan pusat statistik indonesia adalah 4,467,982.00. Berarti bila semua pegawai negeri melakukan korupsi itu cuman 2% dari penduduk indonesia (250 juta orang).

Tentu saja nyatanya tidak semua pegawai neger melakukan korupsi. Tapi disini kita mengambil highest chance semua pegawai negeri adalah melakukan korupsi.

Saya yakin semua rakyat sudah tahu seberapa korup para pegawai negeri ini. Tapi mengapa 2% orang bisa membodohi/menipu/menilep/mengkorupsi 98% persen penduduk biasa. Secara teori 98% orang indonesialah yang menjadi korban. Tapi kok bisa 2% menang melawan/membodohi/menipu 98% penduduk indonesia?
Jawabannya adalah dari 98% ini sudah menerima korupsi sebagai hal yang wajar. Mereka sudah memaklumi bahwa korupsi boleh2 sajah melalui cuci otak, mental, selama 32 tahun order baru. Bukan cuma pegawai negeri, pegawai swasta pun banyak yang memaklumi kegiatan korupsi. Jadi korupsi itu bknlah masalah pegawai negeri, tapi masalah bangsa. Bagaimana mungkin cara2 yang bisa di gunakan untuk memberantas ini.

Okay. Jika cuma 2% korupsi ini mudah saja khan. Penjarakan semua ganti dengan yang baru. Tapi nyatanya tidak sesimple itu, ternyata benih korupsi ini sudah menyebar ke 98% orang.

98% penduduk ini terdiri dari berencana berbuat korupsi, memiliki family member yang korupsi, pernah berbuat korupsi, korban korupsi tapi maklum, korban korupsi lalu bertindak (abraham samad mgkn), korban korupsi pasrah, korban korupsi tidak tahu.
Jika kita dapat mengklasifikasikan 98% ke kelompok yang lebih detail seperti pengelompokan diatas mungkin kita semua dapat mengerti kenapa korupsi itu susah dihilangkan.

Pendidikan tidak akan menghilangkan korupsi.
Agama juga sulit menghilangkan korupsi apalagi ditengah kasus korupsi oleh pemimpin agama. Sob.

Cara yang paling mudah dengan keadaan seperti ini adalah cuman satu. Memajukan ekonomi secara instant dan merata.Karena faktor pendorong korupsi khan ingin cepat kaya. Tapi hampir tidak masuk akal ada program yang bisa buat 250 juta indonesia kecukupan sandang, pangan dan papan seketika.

Cara kedua termudah adalah mencontek. Mencontek negara yang berhasil.

Ranking #80 China.
Tool: Shock Teraphy. Terapi ancaman dengan hukuman mati.
sebenarnya ranking 80 tidaklah solid tapi yang hebat bagi china adalah dalam waktu singkat mengurangi secara drastis tingkat korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun