Mohon tunggu...
Rakyat Jelata
Rakyat Jelata Mohon Tunggu... Buruh - Buruh harian lepas

Ingin selalu bangun pagi

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Mantap, Desa Kebon Gunung Purworejo Kini Miliki Ambulan untuk Layani Warganya

28 Agustus 2024   09:34 Diperbarui: 28 Agustus 2024   09:43 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fatah Kusumo Handogo (kiri) bersama Gus Yusuf Chudlori (dok Pemdes Kebongunung)

PURWOREJO - Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Purworejo kini memiliki kendaraan ambulan yang secara simbolis  diserahkan Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti, S. H,  kepada Kepala Desa Kebongunung, Fatah Kusumo Handogo, S.E sebagai tanda mulai dimanfaatkannya ambulan desa untuk kegiatan dimasyarajat.

Penyerahan simbolis itu dilakukan di sela acara Pengajian Akbar dalam rangka Merti Desa yang dilaksanakan di halaman kantor desa setempat, pada Selasa (27/8/2024).

Pengajian Akbar dengan menghadirkan Gus Yusuf Chodlori selaku Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang itu menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Merti Desa di Desa Kebongunung yang telah dimulai sejak 22 Agustus 2024 lalu.

Selain Yuli Hastuti, tampak hadir dalam acara itu, Pimpinan DPRD Kabupaten Purworejo sementara, Dion Agasi Setiabudi dan Rohman, Kepala DPPPAPMD Kabupaten Purworejo, Laksana Sakti, Kepala Bagian (Kabag) Kesra Setda Kabupaten Purworejo, Andang Nugerahatara, Ketua DPC PKB Purworejo, Fran Suharmaji, anggota DPRD Purworejo Dapil 6, Muspika Loano, sejumlah Kepala Desa dari desa sekitar, kyai dan tokoh masyarakat.

Pengajian Akbar itu juga dihadiri oleh ribuan warga Desa Kebongunung.

"Ambulan ini dibeli menggunakan anggaran Dana Desa tahun 2024, semoga manfaat buat warga Desa Kebongujung, ambulan desa bisa kita beli tapi ya nek iso yo ojo okeh- okeh wong sik loro," kata Kades Kebon Gunung,.Fatah Kusumo Handogo.


Kades yang dikenal energik dan supel ini mengatakan, Merti Desa Kebon Gunung mengambil tema "Kebon Gunung Nyawiji", dimana rangkaian acara dimulai dari 22 Agustus 2024 dengan kegiatan ziarah makam leluhur di Kebon Gunung.

"Kita tidak ingin meninggalkan sejarah yang babat alas di desa ini, yang sudah memperjuangkan sehingga ada desa Kebon Gunung," ujarnya.

Ketua DPRD sementara Purworejo Dion Agasi pada kesempatan itu mengatakan, pengajian itu dilaksanakan dalam momentum yang sangat tepat. Selain Merti Desa, kegiatan itu sekaligus untuk memperingati HUT ke-79 RI.

Fatah Kusumo Handogo (kiri) bersama Gus Yusuf Chudlori (dok Pemdes Kebongunung)
Fatah Kusumo Handogo (kiri) bersama Gus Yusuf Chudlori (dok Pemdes Kebongunung)

"Alhamdulillah, mudah-mudahan menjadi barokah untuk Desa Kebon Gunung, untuk warga, untuk pertanian dan perkebunanya. Semua warga diparingi sehat lan rizkinya melimpah," kata Dion.

Melihat perkembangan pembangunan di desa tersebut, Dion Agasi pun memuji kinerja kepala desa dan seluruh perangkat dalam mendorong kemajuan desa ini.

"Sangat luar biasa, mas Fatah Handogo (kades Kebon Gunung) menunjukan kinerja yang sangat bagus. Pembangunan berjalan cepat," sebut Dion.

Sementara itu, Bupati Yuli Hastuti pada kesempatan yang sama mengapresiasi masyarakat dan Pemdes Kebongunung atas pelaksanaan Merti Desa yang mengusung tema 'Nyawiji' atau menyatu. 

Menurut Bupati tema tersebut menyimpan makna yang cukup mendalam dan penting bagi kemajuan desa.

"Merti Desa merupakan simbol rasa syukur masyarakat yang juga berperan dalam memperkuat ikatan sosial dan budaya di desa. Merti Desa adalah cara yang baik untuk memperkuat semangat sosial dan budaya yang melekat dalam jiwa seluruh warga desa," kata Yuli.

Bupati juga mengatakan bahwa Merti Desa merupakan kearifan lokal yang harus dijaga. Ia mengajak Pemdes untuk tangkap setiap peluang demi kemajuan desa dan kesejahteraan warganya. Seluruh potensi desa harus dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.

Gus Yusuf Chudlori dalam pengajian itu juga mengingatkan bahwa hakikat merti desa adalah ungkapan syukur. Ia mengajak warga untuk menyukuri seluruh aspek di desa tersebut, dari kesehatan, persatuan, sektor pertanian, usaha perdagangan sektor lain. (trs)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun