Terbuka juga ternyata tas besar yang digendolin Jeng Kelin merupakan property film yang ide dari Nycta Gina sendiri. Ia mengambil mengambil tas orang wardrobe yang lagi packing-in baju bekas pake, baju kotor, terus dia pakai property shooting, anehnya ternyata tas itu sulit ditemukan di toko fashion apapun saat itu.
Bahkan tercerita daru mulut Yovan, bahwa Nycta Gina bertahun-tahun tenggelam dan tidak bisa lepas dengan kharakter Jeng Kelin perempuan berwig dengan rambut bondol, riasan tebal, lipstik berbentuk love dengan suara cempreng ini.
Pria berbadan gempal amat senang menghadiri kegiatan yang digagas 3 (tiga) komunitas Kompasiana ini, karena dirinya resah melihat penulis naskah di Indonesia begitu minim. Harapnya Indonesia tersedia pemikir-pemikir dan penulis naskah baru.
Ia mempertanyakan mengapa perlu belajar membuat naskah film/series ? karena menurutnya Industri film Indonesia sedang ramai-ramainya dan sedang hive.
Potensi pekerjaan ini penulis naskah di Indonesia itu besar banget ada sekitar +/- 82 juta penonton film Indonesia, +/-65% dari jumlah penonton bioskop yang mencapai 126 juta. +/- 258 film Indonesia rilis sepanjang 2024 Jumlah OTT yang ada di Indonesia dan beberapa aktif memproduksi film dan series (Vidio, WeTV, KlikFilm, Prime, Netflix, dll).
Minimnya penulis naskah yang berimbas pada kurang variatifnya cara film bertutur. Ia berharap agar bisa lebih banyak penulis naskah yang berkualitas & paham cara penulisan naskah yang baik, itu kenapa ia bersedia membuat sessi kali ini.
Yovan membuka dengan film yang sebaiknya wajib tonton bagi para pemula untuk membuat naskah film. Ada 3 film yang direkomendasikan Yovan yaitu ; 12 Angry Man, City of Good dan Old Boy.
Edukasi dari Yovan, naskah film bisa untuk novel, cerita pendek (cerpen), film pendek, film cerita anjang, serial TV / web series, dan dokumenter.Â
Ciri-ciri naskah film memiliki cerita yang lengkap, berbentuk dialog atau hanya narasi, memiliki diskripsi latar tempat & waktu, memiliki format standar penulisan.
Ada yang istimewa di silahturahmi kali ini yaitu dipilihnya Bapak Sutiono Gunadi untuk meraih penghargaan sebagai valuable member community.