Dering telepon gengam berbunyi, Daku (saya) pun menerima panggilan itu "Agan bawa minyak wangi yang saya beli ke Ruang Komite Keperawatan, sekaligus nanti kita mengobrol menyangkut apa yang ingin kamu sampaikan mengenai sosialisasi E-SKBN jumat kemarin" ucap seorang pria tertanggal 23 september 2024 pukul 13.30 wib.
Ketika kata E-SKBN terdengar di telinga Ku, pikiran Ku menerawang tentang layanan unggulan di tempat kerja Ku Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta yakni Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN).Â
Memori ku terlempar ke pusaran waktu saat banyak orang mengantri untuk berburu SKBN ketika ada penerimaan CPNS, TNI, AKABRI, masuk sekolah / kuliah, penerimaan BUMN / perusahaan, dan lainnya.
Itu kenapa tempat kerja ku ini akhirnya membuka layanan SKBN 24 jam untuk memenuhi kebutuhan warga. Bahkan yang Daku dengar, ada warga yang datang jam 2 malam untuk mendapatkan layanan ini.....begitu diburunya layanan ini....
Telinga ku pun pernah terdengar isu tidak enak, ada wirausaha layanan kesehatan (Diluar RSKO Jakarta) yang hanya mencari keuntungan saja dan warga yang butuh cepat dengan mengabaikan aspek validitas untuk mendapatkan Surat Keterangan Bebas Narkoba, ada joke "Â urine-nya blom diambil hasilnya udah jadi".
Bahkan Daku melihat di e-commerce banyak yang menjual secara bebas drug abuse test / strip test narkoba / accutest narkoba. Apakah ini dibenarkan ? karena ditakutkan salah dalam melakukan prosedur pemeriksaannya.
Apakah melakukan pengambilan urine dan pengecekan menggunakan drug abuse test bisa dilakukan oleh bukan pranata laboratorium ? tentu tidak, karena pranata laboratorium yang diberi kewenangan. Ini tidak hanya sekedar celap-celup.
Sepengetahuan Ku, drug abuse test harus dilaksanakan di fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang berkompeten. Pada saat dilakukan wawancara, assesment, pengambilan urine, pengecekan hasil urine, pembacaan dan analisis dilakukan oleh dokter, perawat, pranata laboratorium, dan petugas rekam medis.
Diri ku berfikir sejenak sambil mata mendelik ke-atas, apakah nantinya E-SKBN akan mampu menjadi platform yang menjadi acuan institusi pemerintah / lembaga / badan, perusahaan yang sah menerbitkan SKBN ? karena SKBN tidak hanya sekedar surat keterangan belaka karena ada implikasi hukum menyertai.
Pikiran ku pun kembali ke panggilan telepon pria itu, Kaki dan tubuh ini pun melangkah ke ruang Komite Keperawatan yang berada di depan Instalasi Rekam Medik.Â
Saat tiba, disana Daku melihat ada 3 (tiga) orang teman perempuan (Lukita, Zulia Alviana/Pipin, dan Mukminah), dan pria penelpon ku yang Daku biasa panggil dengan sebutan Uda Akmal.Â
Salah-satu teman perempuan, Lukita, sedang mempresentasikan proposal E-SKBN yang akan diikutsertakan dalam lomba inovasi penguatan akses dan kualitas pelayanan melalui inovasi berbasis teknologi, Daku pun lekas duduk di samping Uda Akmal.Â
Kami ber-empat pun mendengarkan dan mencoba memahami apa yang disampaikan Lukita. Dalam pemahaman Daku, E-SKBN ini akan mempermudah warga untuk mendapatkan layanan Surat Keterangan Bebas Narkoba, yang tidak hanya mengacu pada kecepatan waktu tetapi juga secara legalitas dan validitas.
Daku menyimak bahwa aplikasi ini teknologinya dikembangkan di dalam framework codeigniter 3, dengan bahasa pemrograman PHP serta javascript dengan penyimpanan aplikasi ini menggunakan mysql.
API pun digunakan untuk mengintegrasikan data ke SIMRS, selain itu resource aplikasi ditempatkan terpisah dengan SIMRS agar memiliki keamanan sistem E-SKBN yang nantinya dapat diakses oleh banyak orang.Â
Aplikasi ini dapat diakses kapan saja dan dimana saja dengan mengintegrasikan data layanan E-SKBN dengan SIMRS.Â
Bila Daku perhatikan E-SKBN tidak hanya sebagai link online untuk mendaftar saja, sudah terintegrasi dengan SIMRS, bahkan penggunaan teknologi informasi bidang kesehatan ini tersupport layanan telemedicine sehingga memberikan kemudahan dalam pelayanan SKBN.
Saat ku baca-baca ternyata penerapan E-SKBN sesuai regulasi Permenkes no 19 tahun 2019 tentang Telemedicine Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatandalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Mimpinya E-SKBN merupakan aplikasi yang diharapkan dapat membantu dan menjawab kebutuhan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dalam hal pelayanan dan peningkatan mutu layanan, dimana aplikasi ini mudah untuk digunakan dan sesuai dengan Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Bidang Kesehatan dan Strategi Transformasi Digital Kesehatan
Tujuan dihadirkannya inovasi ini untuk mampu menjawab kebutuhan warga yang memiliki keterbatasan waktu dalam mengakses layanan SKBN.
Pada saat hari dan jam kerja, banyak warga yang harus berkerja, berdagang, sekolah, kuliah sehingga tidak bisa datang ke fasilitas kesehatan untuk melaksanakan prosedur SKBN.Â
Atau, orang tua / sanak keluarga yang tidak bisa mengantarkan anaknya untuk melakukan pendaftaran dan pemeriksaan SKBN secara langsung di hari dan jam kerja.
Kenyataannya pelayanan SKBN on site diberbagai fasilitas kesehatan membutuhkan waktu yang lebih lama terutama ketika terjadi antrian, karena warga harus melalui beberapa bagian seperti pendaftaran, kasir, ruang pemeriksaan, dan laboratorium, maka dari itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memangkas alur dan mempersingkat waktu tunggu.
Tentu hadirnya aplikasi ini akan dapat meningkatan mutu layanan waktu tunggu kurang dari 2 jam dan meningkatkan jumlah kunjungan rawat jalan.
Dalam pelaksanaannya pembuatan SKBN saat ini masih menggunakan kertas yang dicetak sehingga belum go-green, dalam hal ini layanan kesehatan juga membutuhkan anggaran biaya untuk pemesanan kertas khusus SKBN dan cetak (print).
Di era sustainable, go green dan transformasi digital di bidang kesehatan, teknologi informasi dapat mengurangi penggunaan kertas dan biaya cetak (paperless)Â
Dihadirkannya ide kreatif E-SKBN yang merupakan hasil pemikiran dan pengaplikasian oleh para teman-teman ku tenaga kesehatan dan staff di RSKO Jakarta, niatnya agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) 24 jam yang anti ribet dengan waktu yang flexible di RSKO Jakarta.
Daku melihat melihat inovasi E-SKBN tak lepas atas dorongan dan dukungan manajemen Rumah Sakit Ketergantungan Obat, kalau tidak ya tidak bakal ada SK Tim, dukungan SDM, sarana prasarana dan bisa mendaftar ikutan lomba....inget ya !!!
Sama seperti tenaga kesehatan tidak akan dapat pasien kalau tidak ada peran dan tersedianya tempat fasilitas kesehatan.
Daku (saya) pun mencari tau lebih dalam dari teman-teman Ku yang menjadi tim inovasi setelah mereka mempresentasikan inovasi E-SKBN.
Mulut ku pun berucap "bagaimana awal mulanya inovasi E-SKBN bisa dimulai diwujudkan ?...."
Uda Akmal menjawab bahwa Ide kreatif ini muncul awalnya karena surat dari Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur yang mengundang 54 fasilitas kesehatan di wilayah Jakarta Timur baik itu rumah sakit dan puskesmas.
Lanjutnya, Surat dari Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur tertanggal 18 Juli 2024 berupa undangan sosialisasi lomba inovasi layanan kesehatan bagian dalam pembinaan inovasi "One Agency, One Innovation"
Hal ini yang menjadi dasar awal kenapa E-SKBN ini tercetus dan membangkitkan semangat teman-teman Ku yang terlibat dalam tim inovasi tersebut.
Kemudian dibentuklah tim inovasi yang beranggotakan sebagian besar dari Komite Mutu. Tim inovasi E-SKBN ini terdiri dari Durakmal (Ketua Komite Mutu RSKO Jakarta), Lukita Purnamasari (Perawat), Zulia Alviana (Perawat), Muhammad Danny Ferry Azian (Perawat), Euis Sayyidah (Penyuluh Kesmas), Khotama Wisnu Brata (Pranata Komputer).
Daku pun mengajukan pertanyaan berikutnya "tujuan dan harapan kalian mengikuti lomba inovasi suku dinas kesehatan Jakarta Timur apa ?..."
Langsung Uda Akmal menyauti "Kami ingin menjadi juara, agar inovasi ini dilihat pengambil kebijakan dan nantinya bisa melangkah lebih jauh tidak hanya di ajang lomba saja"
Tambahan Lukita dan Zulia Alviana "Harapan jangka panjang dari pengembangan aplikasi E-SKBN bisa digunakan secara nasional untuk seluruh Indonesia yang dikelola oleh Kemenkes RI, dan menjadikan rumah sakit daerah sebagai jejaring dalam pelayanan E-SKBN RSKO Jakarta, semoga bisa bersama-sama dengan Kementerian Kesehatan membuat regulasi terkait pembuatan SKBN di rumah sakit vertikal Kemenkes dan rumah sakit daerah di seluruh Indonesia" ungkap kedua wanita berhijab ini
Daku pun sempat memperhatikan bagaimana ujicoba aplikasi ini diterapkan. Warga dapat mengakses aplikasi layanan E-SKBN via mobile phone atau web browser.
Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan SIMRS, pengguna cukup mengakses menggunakan barcode yang akan terhubung langsung ke dalam aplikasi.Â
Setelah itu pelanggan akan mengisi formulir pendaftaran yang berisi identitas diri, pemilihan paket SKBN, halaman pembayaran yang akan diverifikasi oleh kasir/keuangan.
Apabila sudah dibayarkan maka akan dikonfirmasikan kembali via whatsapp ke pasien dan akan dikirimkan info lunas bayar dan jadwal telemedicine sesuai jadwal yang sudah dipilih oleh pemohon sebagai untuk pemeriksaan fisik.Â
Kemudian pelanggan akan datang ke RSKO Jakarta langsung menuju laboratorium untuk pengambilan sampel urine dihari yang sama.Â
Setelahnya pelanggan bisa langsung pulang dan mendownload hasil melalui aplikasi.
 _
Negara ini akan maju, bila inovasi, kreativitas, dan berfikir out off the box dibiarkan tumbuh dan berkembang. Bangsa ini butuh, orang-orang kreatif yang memunculkan ide-ide di kepalanya untuk diaplikasikan.
E-SKBN merupakan inovasi dari ASN RSKO Jakarta yang diberikan kesempatan untuk menampilkan ide dan mengaplikasikannya dalam ajang lomba inovasi layanan kesehatan bagian dalam pembinaan inovasi "One Agency, One Innovation" Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur.
Semoga menang ya guys, saya mendukung kalian...
***
Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,
Bro Agan aka Andri Mastiyanto
Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan I Blog - kompasiana.com/rakyatjelata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H