Walaupun sudah di New York, Raia belum juga memulai karya terbarunya yang sudah ditunggu penerbit.
Pada suatu momen pesta di kediaman temannya, Raia bertemu dengan River (Nicholas Saputra), seorang arsitek dengan wajah serius. Raia mengalami pertemuan dengan River itu setelah keluar dari toilet di sebuah koridor.
River seorang pria kalem yang suka seni melukis realisme dengan teknik arsir menggunakan pensil. Sosoknya begitu mesterius seperti menyimpan luka dalam dirinya.
"Memory jelek itu akan menghantui kita seumur hidup, seberapa jauh kita melangkah kedepan kita tidak akan tau apakah kita akan bisa melupakan masa lalu" ucap River ke Raia
Pertemuan mereka pun berlanjut ke pertemuan berikutnya di sebuah taman kota di New York. Itu pun tanpa disengaja, River dengan kaos kaki warna hijau belang idolanya memutuskan dengan setia bertemu dengan Raia untuk menjelajahi kota New York sambil menceritakan sejarah bangunan-bangunan di sana.
Dari perjalanan intens berdua, mereka mendapatkan inspirasi untuk karyanya masing-masing. Raia dengan tulisannya sedang River mendapatkan inspirasi untuk sketsanya.Â
Lambat laun aktivitas bersama itu menjadi rutinitas sehari-hari mereka sampai diri mereka memiliki tanda tanya apakah dia memiliki rasa?
Tapi ternyata Raia karena kharakternya dan senyumnya yang manis membuat banyak pria terpikat kepada dirinya. Bahkan tanpa disadari orang terdekat dari River dan Raia sendiri pun menyukai dirinya.
"Tidak semua yang kosong harus di isi, bisa jadi kekosongan itu untuk menghapus memory yang ada" ungkap River kepada Raia
Namun, River tidak mampu mengungkapkan rasa karena memiliki cerita masa lalu yang memenjarakan dirinya. Sedangkan Raia sudah mendapatkan ungkapan cinta dari beberapa pria yang dia juga kenal dekat. Bagaimanakah akhirnya?
Film ini akhirnya mempertemukan kedua aktor papan atas ini. Nicholas Saputra dan Putri Marino menampilkan akting yang bagus. Bahkan Nicholas Saputra beberapa kali melakukan adegan ciuman tidak hanya dengan Putri Marino.Â