Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

TV Series Master of The Air, Kisah Nyata Airman Perang Dunia II

16 Maret 2024   11:41 Diperbarui: 29 Maret 2024   12:44 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kelompok penerbang dan awak pembom B-17 di serial Master of the Air I Sumber Foto : Apple TV +

Tuntas sudah daku (saya) menonton TV Series "Master of The Air" yang menggambarkan Perang Dunia II dan Generasi Terbesar yang mengawaki pesawat pengebom B-17. 

TV series ini hasil kreasi John Shiban dan John Orloff berdasarkan buku Donald L. Miller dengan judul yang sama, "Masters of the Air" sebanyak sembilan episodenya di Apple TV+ 

Master of the Air mengkisahkan kelompok penerbang tempur USAF 100th Bomb Group, "bloody Hundredth," yang berbasis di Inggris yang melaksanakan tugas pengeboman di kawasan Eropa yang dikuasai Jerman dari tahun 1943 hingga 1945.

Tergambarkan bagaimana para awak yang berbasis di pangkalan udara sekitar pedesaan Inggris dengan kehidupannya bersama penduduk desa, dan keriangan di bar saat tidak mengangkasa.

Master of the Air I Sumber foto : Apple TV +
Master of the Air I Sumber foto : Apple TV +

Pada episode-episode awal, penonton akan diperlihatkan bagaimana begitu mencekamnya di langit ketika B-17 Amerika dan awaknya dicabik-cabik oleh serangan arteleri pertahanan udara (arhanud) dan serangan pesawat tempur Jerman.

Hasil tembakan arhanud menimbulkan kepulan asap di sekitar pesawat bomber, dan banyak pula B-17 yang tertembak. Bahkan tervisualisasikan bagaimana dua pembom bertabrakan dan jatuh meluncur di langit dan sayap pesawat terbelah-belah.

Menonton "Masters of the Air" terasa bagaikan sebuah katalog genre film perang dari blockbuster pertempuran udara, petualangan melarikan diri, aksi mata-mata behind enemy line, melodrama percintaan, drama tentang diterimanya kulit hitam dalam PD II. 

kelompok penerbang dan awak pembom B-17 di serial Master of the Air I Sumber Foto : Apple TV +
kelompok penerbang dan awak pembom B-17 di serial Master of the Air I Sumber Foto : Apple TV +

Series ini berfokus pada kelompok penerbang dan awak pembom B-17 yang menjalani tantangan bersama-sama. Selain itu ada sosok tentara wanita Inggris yang diperankan oleh Bel Powley yang menjadi mata-mata. 

Sayangnya aksinya tidak tergambarkan begitu dalam, padahal aksi spionase merupakan plot yang begitu menarik penonton. Kisahnya lebih fokus ke sisi percintaannya dengan navigator pembom B-17, Harry Crosby (sang memoarnya yang menjadi sumber buku Masters of the Air). 

Kisah mata-mata berwajah imut dengan rambut ikal sepunggung ini terakhir kali terlihat berjalan di jalan di Paris yang diduduki Jerman, kemudian menghilang sepenuhnya dan nasibnya tidak diketahui sampai akhir series.

Penerbang Tuskegee P-51 Mustang berkulit hitam I Sumber Foto : Apple TV+
Penerbang Tuskegee P-51 Mustang berkulit hitam I Sumber Foto : Apple TV+

Muncul juga Penerbang Tuskegee P-51 Mustang berkulit hitam di beberapa episode terakhir. Beberapa dari mereka berakhir di kamp penjara bersama tahanan tentara lain berkulit putih. Sama dengan mata-mata wanita, sepertinya pilot berkulit hitam ini dimasukkan dalam scene sebagai penambah cerita.

Terdapat peristiwa seorang pilot yang pesawatnya tertembak, dia turun di sebuah ladang dengan parasutnya. Lokasi tersebut ternyata sedang terjadi pertempuran.

Pilot ini akhirnya diselamatkan oleh Rusia dan pada saat perjalanan menuju titik penjemputan melihat kamp konsentrasi yang ditinggalkan Jerman yang dipenuhi mayat. 

Tokoh utama berpusat pada pilot Buck Cleven (Austin Butler) dan Bucky Egan (Callum Turner), yang merasakan pengalaman berliku sebagai penerbang pesawat pengebom B-17. 

Mereka berdua sebagai leader pesawat pembom yang ditawan, sayangnya peristiwa di mana Buck Cleven pesawatnya tertembak dan jatuh tak tergambarkan. Tiba-tiba Buck bertemu dengan Bucky di kamp penahanan para tentara sekutu.

pilot Buck Cleven (Austin Butler) dan Bucky Egan (Callum Turner) I Sumber Foto : Apple TV +
pilot Buck Cleven (Austin Butler) dan Bucky Egan (Callum Turner) I Sumber Foto : Apple TV +

Austin Butler dan Callum Turner sebagai pemeran utama berakting dengan baik, dan mereka sangat bagus untuk ditonton di episode awal, saat kelompok penerbang tempur USAF 100th Bomb Group tiba di Inggris, dan memulai misi pertama pengeboman yang membawa bencana.

TV series ini dirangkai sesuai "true story" tetapi entah kenapa kurang dari sisi dramatis. Andai saja jika episode awal diceritakan bagaimana para awak pada masa tua sedang mengenang peristiwa Perang Dunia II, tentu akan lebih ada jiwanya sebagai serial true story.

Kesan ku serial ini menarik karena di ambil dari kisah nyata walaupun ada sisi dramanya yang tidak mengena. Series ini ingin menonjolkan patriotisme para pejuang Perang Dunia II. 

Terlihat sekali usaha dari sutradara meringkas kisah nyata ini menjadi sebuah drama yang berdurasi hampir delapan jam. Daku tidak memahami isu-isu yang diangkat mengenai "Masters of the Air", namun secara videografi begitu artistik.

_____


Untuk menonton film ini bisa menyaksikkannya di bioskop online ya guys.

Skor : 7 / 10

Bro Agan aka Andri Mastiyanto

Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan I Blog - kompasiana.com/rakyatjelata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun