Ada keinginan dari Jay untuk bangkit lagi dengan lagu baru setelah 10 tahun hanya manggung dengan lagu-lagu lawasnya. Jay acapkali merenungi sambil menonton TV untuk kembali ke kancah industri musik dengan lagu-lagu yang hits.
Ental betul atau tidak, Jay sepertinya memiliki studio rekaman dimana Dudi (Tora Sudiro) sebagai pengelolanya dimana Nur (Kezia Aletheia) menjadi salah-satu penyanyi yang sedang rekaman.
Setelah Nur sebagai pendatang baru hanya bernyanyi untuk jingle lagu buatan Dudi (Tora Sudiro), suara merdu Nur sampai juga ke telinga Jay.
Kemudian Jay mengajak Nur berduet di lagu barunya Labirin. Awalnya semua berjalan baik-baik saja, hingga Jay muncul rasa egoisnya dan merasa si paling tenar dan punya peran.
Star Syndrome muncul pada diri Jay, bahwa dia'lah yang harus muncul paling terdepan saat duet ini mulai dikenal dan muncul sinarnya.Â
Ternyata wajah industri musik tanah air menunjukkan tatapannya, bahwa saat masyarakat lebih memilih Nur dijadikan ikon duet. Amarah Jay muncul, dan seketika pula industri musik merangkul Nur.Â
Film ini bagaikan menepuk punggung musisi senior bahwa setiap masa ada waktunya dan setiap waktu ada masanya. Bagi yang sudah pernah bersinar saatnya memberi tempat bagi penerusnya.
..
Akhir cerita tentu akan memunculkan harapan bagi Jay, pemeran utama tentu akan menjadi pemenangnya tapi menang tidak sendirian.