Setiap tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia. Tentu setiap tanggal ini memiliki kenangan buat Daku yang pernah sebagai Caregiver bagi Almarhum Kakak Ku Satria Adhi yang merupakan pejuang kanker (Warrior).
Hari Kanker Sedunia di'inisiasi' oleh Union for International Cancer Control (UICC). Hari Kanker Sedunia ini diresmikan pada tahun 2000 di acara KTT Dunia di Paris.
Para pejuang kanker tidak hanya para Warrior (penyintas kanker) tapi juga Caregiver (pendamping). Menjadi Caregiver tidaklah mudah, banyak pengorbanan yang harus dilakukan.Â
Dari harta, waktu, tenaga, membagi hati, mengorbankan perasaan dan bahkan pekerjaan. Dalam hati harus ada pernyataan "menerima" tapi patut diakui karena rela tidak semudah kata.
Daku (saya) dapat berkata seperti ini karena memiliki pengalaman sebagai Caregiver selama sekitar 5 tahun (2011 s/d 2016). Mengalami menutup usaha Toko Fashion dan Kelontong yang telah dibangun, melepaskan harta yang dipunya, berhutang ratusan juta, sempat menjadi orang yang emosional berujung menjadi orang yang terhukum di tempat kerja.
Tawa merupakan cara agar kami tetap bisa sehat secara mental dalam mendampingi para warrior. Karenanya perlunya caregiver bisa tertawa agar tidak stres dan depresi.
Namun, bagaimana Kita (Caregiver) dapat  accepted "menerima" dan dapat tidak berpura-pura tertawa ? ini dia tips dari Daku.
_
1. Relakan Ketika Harus Mengorbankan Harta dan Harus Berhutang
Keluarga penyintas kanker sudah pasti dan amat jelas akan mengorbankan harta. Dulu saat BPJS Kesehatan belum seperti sekarang, Daku merasakan tidak semua obat dan layanan bisa tertanggung biayanya.Â