Bila mengaca di RSKO Jakarta jumlahnya ASN berpendidikan SMA lebih sedikit dengan honorer berpendidikan SMA (tenaga administrasi kesehatan, gizi dan konselor adiksi), tentu ini pun akan sama dengan rumah sakit lainnya atau institusi pemerintah lainnya.
Apabila Bapak-Bapak  Capres berani melakukan kebijakan seperti yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang mengangkat para honorer menjadi CPNS termasuk yang berpendidikan SMA tentu akan menaikkan elaktibilitas.
Kita harus melihat data Kemendagri, Â dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 277,75 juta jiwa hingga akhir tahun 2022, sebanyak 66,07 juta jiwa atau 23,8% dari total penduduk per 31 Desember 2022 belum sekolah.
Penduduk Indonesia yang terdata lulusan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 64,3 juta jiwa atau 23,2%. Kemudian, 58,57 juta jiwa atau 21,1% penduduk nusantara merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Â
Sedangkan Penduduk Indoensia yang berpendidikan hingga bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 40,21 juta atau 14,5%. Lalu, penduduk yang belum menuntaskan SD sebanyak 30,89 juta jiwa atau 11%.
Bila ditotal sekitar 260 juta penduduk Indonesia berpendidikan SMA kebawah. Tentu isu ini merupakan isu yang seksi, tidak percaya ? silahkan dicoba dengan bunyi kampanye "Saya bila menjadi Presiden akan membuka peluang bagi warga lulusan SMA kebawah bisa menjadi ASN, tidak hanya Sarjana"
_
Menurut M. Syamsudin dalam buku Pendidikan Pancasila : Menempatkan Pancasila dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan (2009), dimana sila kedua mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan seperti persamaan, keadilan, tenggang rasa, mencintai sesama, setia kawan, kekeluargaan, dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi....Sila ke 2 ; Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Adapun hakikat makna sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia  yang terdapat pada pembukaan UUD 1945 pada alenia kedua yang berbunyi "Dan perjuangan kebangsaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat setausa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berkedaulat, adil, dan makmur".
----
Adil memang bukanlah sama rata, tapi sesuai  dengan porsi masing-masing. Tapi begitu amat menyedihkan bila ada pihak yang mendapatkan porsi tapi ada pihak yang lain melihat dengan piring kosong.