Taman dihiasi benda seni dan bangku-bangku dan lampu-lampu yang unik. Salah-satu benda seni yang menarik perhatian Daku , terlihat patung kerbau berwajah sendu dengan totolan-totolan hijau daun.
Setelah itu, kami diarahkan untuk menuju ke bangunan museum dengan arsitektur Jawa, dimana terdapat pendopo yang dihiasi benda seni dan layang-layang yang diletakkan dipojok-pojok pendopo dan dibagian atap. Â
Terdapat layang-layang dengan motif wayang mahabrata dengan bentuk standar yang biasa kita lihat sampai dengan bentuk kuda pegasus.Â
Ada juga layang-layang wayang yang memang khusus didesain untuk merayakan anniversary hubungan kerjasama antara Indonesia dan India.
Sambil berjalan mendampingi Kami, Liza menerangkan ada sekitar lebih dari 600 koleksi layang-layang yang dimiliki oleh Museum Layang-Layang Indonesia.
Tapi hanya ada sekitar 200 layang-layang yang dipamerkan di dua bangunan yang berada dikawasan itu. Koleksi lainnya akan dipamerkan secara bergantian karena keterbatasan ruangan.
Masuk ke ruangan dibelakang pendopo, Kami disambut oleh ruangan  galeri yang dipampang berbagai macam layang-layang dari daerah-daerah di Indonesia dan berbagai belahan dunia.Â
Tertampil di mata Daku, layang-layang tradisional dengan motif-motif etnik yang begitu khas dan otentik, layang-layang kekinian dengan bentuk yang futuristik, dan bahkan layang-layang unik dimasa prasejarah.