Ketika YAICI dan mitra bertanya kepada keluarga penerima bantuan, banyak bahan pangan pencegah stunting dikomsumsi bapaknya, orang lain, bahkan susu pencegah stunting juga diberikan kepada orang lain, karena anak terindikasi stunting tidak mau meminumnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. dr. Tria Astika Endah Permatasari SKM.,MKM, (Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Univ.Muhammadiyah Jakarta), dari hasil penelitiannya mendapatkan bahwa penyebab Stunting di Indonesia tidak hanya ditimbulkan oleh satu faktor.
"Stunting berhubungan erat dengan pengetahuan Ibu tentang Kental Manis dan Pola Asuh dalam penggunaan Kental Manis yang dianggap sebagai susu, padahal bukan. Masih ada saja ibu yang salah pemahaman bahwa Kental Manis dianggap tinggi akan Kalsium" ungkapnya
Warsiti, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat (Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah), memberikan pemahaman masalah Stunting tidak hanya tanggung jawab Ibu juga tanggung Jawab Ayah. PP Aisyah sudah melakukan berbagai kegiatan di wilayah untuk mendukung program Stunting. Programnya salah-satunya dengan satu keluarga diberikan satu piring telur.
Turut hadir Dr. Erna Yulia Soefihara (Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU), menguak program PBNU dengan menghadirkan satu kader satu Ibu Asuh Anak Terindikasi Stunting. Selain itu juga dengan pemberian satu hari satu telor / ikan / tempe.
Kang Maman Suherman  (Penggiat literasi ) yang juga menjadi moderator, membuka data dalam survei yang dilakukan oleh YLKI di 10 kota di Indonesia, mencatat tingginya jumlah anak dan remaja yang mengonsumsi Minuman Berpemanis (MBDK) dalam Kemasan setiap harinya.Â
Ditemukan bahwa 25,9 persen anak dan remaja di bawah usia 17 tahun mengonsumsi MBDK setiap hari. Pekerjaan Rumah (PR) Stunting belum selesai dan tuntas, itu kenapa urun rembug hadir, yang disebut sinergi pentahelix dan YAICI sebagai aggregator .
_
Menuntaskan tingginya angka stunting tentu perlu keterlibatan banyak pihak, Pemerintah RI, YAICI sebagai agregator dan para mitra berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya edukasi literasi, meningkatkan pemahaman tentang gizi yang baik, agar akar permasalahan yang menyebabkan gizi buruk dan stunting bisa diatasi.
Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,