Aktor dan aktris yang terlibat dari Atiqah Hasiholan, Arifin Putra, Tutie Kirana, Marthino Lio, Tio Pakusadewo, Dodit Mulyanto, Oxcel.
Film ini mengenalkan bagaimana adat dan tradisi Jawa kepada para milenial, gen z dan Alpha. Pengenalan adat dan tradisi Jawa begitu kental, terlihat pada saat adegan prosesi pernikahan adat Jawa di film ini. Mantan Manten dikemas secara apik dengan konflik yang kompleks.Â
Film ini mengharuskan Atiqah mampu menjadi penata rias (perias) adat Jawa yang lekat dengan tradisi paes. Atiqah memerankan sebagai Yasnina Putri yang diturunkan keterampilan dan pengetahuan menjadi Dukun Manten, setelah budhe Marjanti (Tutie Kirana) berpulang.
Tertampak dalam adegan bagaimana Dukun Manten menyajikan sesajen. Kembang hingga dupa diletakkan di salah satu sudut ruang (kamar) rias pengantin. Doa-doa diucapkan oleh Dukun Manten saat menaruh sesaji itu.Â
Terdapat ritual Dukun Manten menghisap rokok klobot dan menyemburkan asapnya ke wajah pengantin wanita yang disebut sembaga (menjadikan seperti tembaga).
Rokok tersebut berasal dari lintingan kulit jagung dengan aroma tembakau dan cengkeh yang bercampur mengharumkan wajah penganten.
Seorang Dukun Manten juga harus melakukan ritual mandi dari 7 mata air, dan puasa mutih dimana pantang untuk makan dan minuman apa saja, kecuali nasi putih dan air putih.
Ritual mutih oleh Dukun Manten tidak hanya saat pernikahan saja, tapi berhari-hari sebelum akad nikah dan juga resepsi. Ini ada hubungannya agar pelaksanaan pernikahan dapat berjalan dengan lancar.
Klimaks dari film ini bagaimana Yasnina kemudian diturunkan menjadi Dukun Manten. Ia turun tangan melakukan paes kepada calon istri mantannya, Surya (Arifin Putra).