3. Komposisi Ruang Mirip Struktur PuraÂ
Gunung Padang merupakan situs megalitikum yang berbentuk punden berundak. Situs ini terdiri dari 5 teras di mana dari teras 1 ke teras-teras berikutnya posisinya lebih tinggi.Â
Saat kaki melangkah memasuki teras 1, tertampak tumpukan batu membentuk pola dan tata ruang. Di sebelah kanan terdapat pohon besar, entah sudah berapa umurnya. Daku yakin tidak berusia ribuan tahun, apalagi sudah tumbuh saat Gunung Padang dibangun.
Teras 1 disebut teras penyambutan. Di dalam teras 1 terdapat 2 ruang, yang sebelah kiri ruang berupa kotak dengan 2 menhir sebagai pintu masuk dan 2 menhir sebagai pintu keluar mengarah ke gundukan batu andesit.Â
Pintu masuk dan keluar tidak satu garis lurus. Pak Nanang menyembut ruangan ini ini jadikan ruang meeting/pertemuan.
Dalam ruang yang berbentuk persegi panjang yang dibatasi dengan menhir-menhir terdapat sebuah batu besar berwarna kecoklatan. Lantainya dari susunan batu andesit. Di belakang ruang kotak ini terdapat 2 batu gamelan seukuran alat musik kecapi, apabila dipukul akan mengeluarkan suara.
Gundukan di sebelah ruang kotak diperkirakan berbentuk step piramid kecil, namun saat ini sudah runtuh. Bahkan ada yang menyebutkan menjadi pintu masuk keruangan bawah tanah.
Saat akan menuju Teras 2 terdapat dinding tinggi yang ditengahnya terdapat anak tangga yang saat ini tidak diperbolehkan dipijak. Dinding ini tersusun dari columnar joint dengan arah horizontal bertumpuk.
Pada Teras 2 yang disebut mahkota dunia terdapat pohon besar trunyan yang dikelilingi batu columnar joint yang berserakan. Dari posisi ini kita dapat melihat dengan jelas Gunung Gede. Udara di bawah pohon ini begitu segar, dahulunya diperkirakan sebagai menara pandang.