Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia telah mencapai 1,13 juta kunjungan pada Agustus 2023.
Bahkan bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan turis asing naik 68,92% year-on-year (yoy). Bila melihat data Agustus 2022, jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia sebanyak 670,5 ribu kunjungan.
Jumlah yang besar bukan ? dengan mempertimbangkan data BPS kunjungan turis asing 2022 dan 2023, ada kemungkinan bahwa kunjungan turis asing akan terus naik ditahun-tahun kedepan.
Turis asing yang datang ke Indonesia pasti akan mengeluarkan uang untuk berpergian (traveling), terutama untuk makan-minum di kota-kota dan tempat wisata yang dikunjungi.
Tidak banyak turis asing yang pertama kali mengunjungi Indonesia langsung menuju destinasi wisata yang berada dipelosok. Lebih banyak diantara mereka terlebih dahulu singgah ke kota-kota besar di Indonesia, misalnya ; Jakarta, Jogjakarta, Denpasar, Lombok, Medan, dan kota besar lainnya.
Namun, jelas bahwa para turis asing harus memiliki konektivitas untuk melakukan pembayaran antar negara atau lintas negara (cross-border), karena uang kertas mata uang negara mereka tidak dapat digunakan pada warung / pasar / toko-toko / cafe di Indonesia.
Sebelum ada konektifitas pembayaran antar negara, untuk melakukan transaksi di toko (merchant), saat melakukan pembayaran di negara ASEAN, mereka harus terlebih dahulu menukar mata uang negara mereka ke mata uang lokasi negara yang dituju.
Kesulitan dan ribetnya menukar mata uang ini akhirnya dipermudah dengan hadirnya kesepakatan yang dibuat oleh Bank Sentral dari lima negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Pada hari Senin, 14 November 2022, kesepakatan pembayaran lintas negara ditandatangani dalam dokumen kerja sama / Memorandum of Understanding (MoU).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Mamerto E Tangonan, Deputi Gubernur Bank of Thailand (BOT) Ronadol Numnonda, Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) Shamsiah Yunus, dan Managing Director Monetary Authority of Singapore (MAS) Ravi Menon adalah perwakilan dari lima negara yang menandatangani dokumen MoU ini.
Implementasi secara nyata QRIS Cross-Border (QRIS Antarnegara) di kelima negara adalah salah satu bukti kolaborasi ini. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan QRIS Cross-Border ?
Menurut situs resmi Bank Indonesia (DI SINI), QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah kombinasi dari berbagai jenis QR yang digunakan oleh berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
QRIS Cross Border / QRIS Antarnegara merupakan salah satu proyek kerja sama yang bertujuan untuk menciptakan standar infrastruktur persetujuan untuk perdagangan lintas batas.
Oleh karena itu sistem pembayaran lintas negara yang berbasis QR Code (QRIS Cross-Border) dapat digunakan untuk transaksi lintas negara.
Dengan adanya QRIS Cross-Border membuat turis asing tidak perlu lagi menukar mata uang saat bertransaksi di Indonesia. Turis asing hanya perlu memindai kode QR standar negara yang dikunjungi yang diberikan oleh penjual dengan aplikasi pembayaran Indonesia.
Begitu mudahnya bukan ?, turis asing saat membayar transaksi di merchant Indonesia juga dapat memindai QRIS dengan menggunakan aplikasi pembayaran dari negara asalnya. Itu jelas akan membuat nyaman turis asing yang berkunjung ke Indonesia dan begitu sebaliknya juga memberi manfaat lebih bagi pedagang / seller / merchant.
Bagaimanakah penggunaan QRIS Cross-Border ? beberapa langkah harus diikuti sebelum QRIS Cross-Border dapat digunakan:
1. Pengguna mengunduh aplikasi perbankan atau layanan keuangan terlebih dahulu. Kemudian, buka aplikasi pembayaran yang telah diunduh, cari menu "Scan QRIS", dan klik.
2. Setiap aplikasi memiliki memiliki keunikan; beberapa aplikasi menampilkan jumlah nominal saat kita scan QR Code, dan yang lain meminta pengguna memasukkan jumlah nominal dalam mata uang negara asal, misalnya 10 ringgit.
3. Kemudian pastikan tujuan dan nominal dalam rupiah, otomatis akan terkonversi, misalnya 10 ringgit akan terkonversi menjadi Rp.33.300, dan setelah turis asing ketik PIN di aplikasi, pengguna aplikasi akan menerima notifikasi bahwa transaksi telah berhasil dan pembayaran telah selesai.
Karena ASEAN adalah kawasan regional, konektivitas pembayaran regional akan sangat bermanfaat bagi para turis di wilayah ASEAN, termasuk yang berkunjung ke Indonesia.
Indonesia sebagai pemimpin ASEAN telah menerapkan sistem pembayaran QRIS dalam kehidupan sehari-hari di banyak kota dan tempat wisata yang sudah diterapkan secara umum diberbagai merchant.
Contohnya, turis asing yang ingin mengunjungi Museum Zoologi di Kebun Raya Bogor akan diberi pilihan untuk membayar secara tunai atau menggunakan QRIS. Begitu juga saat membayar tiket masuk Kebun Raya Bogor dan penggunaan mobil keliling kawasan diberikan pilihan pembayaran yang sama.
Untuk melakukan transaksi di toko-toko baik didalam maupun di luar negeri, akan juga lebih mudah menggunakan metode pembayaran QRIS Cross-Border.
Indonesia merupakan salah-satu negara destinasi wisata popular beriklim tropis, Jamrud Khatulistiwa ini menarik kunjungan sebanyak 5,89 juta turis asing pada tahun 2022.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, nilai devisa pariwisata pada tahun 2022 mencapai USD 6,72 miliar, ini merupakan jumlah uang yang besar.
Dengan hadirnya QRIS Cross-Border membuat transaksi lintas negara ASEAN bisa lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan dapat diakses oleh siapa saja, karena dengan teknologi digital membuat transaksi menjadi lebih mudah dan tanpa batas.
Kerja sama antarnegara ASEAN dalam sistem pembayaran berbasis QR Code ini menunjukkan implementasi nyata dari Roadmap G20 untuk Meningkatkan Pembayaran Luar Negeri.
Sejalan dengan Keketuaan Indonesia pada ASEAN dan co-chairmenship Jepang pada ASEAN+3 di tahun 2023, kehadiran koneksi pembayaran regional akan menjadi kemajuan besar dalam memperkuat integrasi ekonomi kawasan ASEAN.
Melalui konektivitas regional sistem pembayaran terintegrasi di antara negara-negara ASEAN, akan sangat membantu meningkatkan integrasi dan kemajuan ekonomi ASEAN.
Selain itu, kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi di wilayah ASEAN, serta mendorong stabilitas makroekonomi dengan menyelesaikan transaksi secara lebih luas dengan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS).
Sistem pembayaran QRIS Cross-Border menghilangkan kebutuhan untuk transaksi barang dan jasa dengan uang tunai mata uang masing-masing negara. Turis asing dan para pedagang akan merasa lebih nyaman dan senang karena anti ribet "QRISnya satu, menangnya banyak!"Â
Sumber : Bank Indonesia, BPS, Kemenparekraft
Participant of BI Digital Content Competition 2023Â
**
Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,
Bro Agan aka Andri Mastiyanto
Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan IÂ Instagram @andrie_gan I Blog - kompasiana.com/rakyatjelata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H