Pembangunan dan menjalankan proyek "Dutch Boy" dipimpin oleh ilmuwan Jake Lawson (Gerard Butler). Akhirnya Dutch Boy sukses dijalankan sesuai harapan dan cuaca Bumi bisa dikontrol dan iklim kembali stabil.
Ternyata sang leader Jake Lawson dianggap memiliki sikap yang kurang pas dan kurang layak untuk meneruskan memimpin proyek "Dutch Boy" dimana akhirnya dirinya dipecat.
Tiga tahun kemudian setelah Jake dipecat, muncullah geostorm (badai Bumi) yang menimbulkan keanehan di Afganistan dan Hongkong yang sangat tidak wajar terjadi dan menimbulkan banyak korban jiwa. Kejadian tersebut diduga diakibatkan oleh malfungsi salah-satu satelit di Dutch Boy.
Max (Adik Jack) yang bertugas di Kementerian Luar Negeri USA mendapat perintah dari Presiden USA menyelidiki sumber malfungsi tersebut dan mencium adanya potensi konspirasi.
Pemerintah USA meminta Max untuk mengutus Jake kembali stasiun ruang angkasa untuk menyelidiki apa yang terjadi pada Dutch Boy, guna menguak misteri kelainan proyek ini.
Bagaimana akhir jalan film ini ? siapakah yang membuat Dutch Boy tidak berfungsi ?
Awalnya film ini digadang-gadang akan meraih Box Office layaknya film bencana lainnya, tapi ternyata melenceng dari harapan. Biaya produksi film ini sekitar $120 million dimana pendapatan global sekitar $207 million.
Kenapa film ini tidak begitu sukses padahal film ini memiliki jalan cerita yang bagus ? mungkin karena pecinta film dunia mengalami titik jenuh dengan film-film bertemakan bencana.
Sineas yang memproduksi film ini sepertinya ingin bernostalgia dengan ide-ide naskah film bertemakan bencana era 90an dan awal 2000an yang sukses meraup cuan.
Jujur film Geostorm memang tontonan yang keren bagi pecinta film yang menyukai jalan cerita penyelidikan dan konspirasi. Asal muasal penciptaan Dutch Boy yang ditampilkan dalam awal scene begitu masuk akal dan berlogika. Efek pemanasan global membuat komunitas internasional membuat proyek Dutch Boy.