Shock, itu yang bisa daku (saya) rasakan, Museum Nasional Indonesia mengalami kebakaran pada sabtu, 16 September 2023. Museum ini punya arti tersendiri bagi diri Ku, itu kenapa daku bersedih.
Kebakaran yang melanda Museum Nasional pada malam minggu menyebabkan sedikitnya 4 ruangan dilalap api, termasuk ruangan prasejarah. Total ada 14 unit mobil pemadam kenbakaran serta puluhan personel yang dikerahkan ke lokasi.
Daku melihat pemberitaan bahwa Museum Nasional ditutup sementara bagi pengunjung, entah kapan akan dibuka kembali. Amat disayangkan Museum Nasional bisa terbakar hebat, bagaimanakah sistem proteksi kebakaran dan K3 diterapkan di bangunan bersejarah yang penuh ilmu pengetahuan ini?
Museum Nasional yang berlokasi Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, depan muka Shelter Trans Jakarta Monas mempunyai arti tersendiri buat daku. Destinasi wisata sejarah ini penghubung dengan kegemaran daku membaca topik sejarah.Â
Bukan tanpa sebab, karena sejak kecil Daku amat menyukai pelajaran sejarah dan senang membaca buku sejarah. Bahkan daku mengikuti komunitas traveling yang berhubungan dengan sejarah dan bangunan tua. daku pun memiliki beberapa koleksi Buku bertopik sejarah dan tokoh-tokoh yang memiliki peran penting bagi sejarah Indonesia.Â
Bangunan yang berdiri 24 April 1778 ini merupakan salah-satu destinasi wisata Jakarta paling menarik yang bisa jadi tempat untuk kamu yang imajinatif dan meditatif.
Museum Nasional Indonesia ini amat lekat dengan sebutan Museum Gajah karena terdapat patung gajah di depan bangunan utamanya. Bisa dikatakan destinasi wisata sejarah ini salah satu museum terbesar dan paling penting di Indonesia dan menjadi favoritku.
Beragam koleksi terdapat dalam museum ini, mencakup berbagai bidang seperti arkeologi, etnografi, seni, sejarah, numismatik, dan filatelis dan lain-lain. Hingga saat ini terdapat beragam koleksi yang dikelola, terdapat sekitar 140.000 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi.
Ketika kita masuk ke dalam Museum Nasional Indonesia, Kita akan dapat melihat berbagai artefak dari zaman prasejarah, zaman era kerajaan Hindu-Buddha, zaman era kerajaan Islam di Indonesia, era kolonial, zaman kemerdekaan, dan era-era selanjutnya.
Kita pun diperlihatkan koleksi Etnografi dari berbagai suku bangsa di Indonesia dari senjata dan pakaian tradisional, desain rumah tradisional, peralatan rumah tangga, alat musik dan lain-lain.
Terdapat juga koleksi seni, di mana kita dapat menemukan seni tradisional dan seni kontemporer Indonesia di museum ini, termasuk ukiran, patung, lukisan, kerajinan tangan, dan seni lainnya.
Benda seni lainnya dari koleksi keramik yang beragam dari berbagai periode sejarah. Tidak terlupa seni Batik yang merupakan seni tradisional yang menjadi ciri khas Indonesia, dan museum ini memiliki koleksi batik yang beragam dan begitu kaya motif.
Tidak hanya itu saja, ada koleksi numismatik dan filatelis. Museum ini memiliki koleksi uang kertas dan koin lama dari berbagai era di Indonesia, juga koleksi prangko.
Bagi para mahasiswa dan profesional yang bekerja dibidang geologi tersedia koleksi benda geologi, seperti batuan dan mineral yang khas dari Indonesia yang dipamerkan di museum ini.
Bagi yang suka dengan fosil-fosil, ada replika fosil-fosil manusia purba dan hewan prasejarah yang telah ditemukan di berbagai tempat di Indonesia.
Dokumen-dokumen bersejarah, peralatan militer, dan benda-benda yang terkait dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia juga dapat dilihat di museum ini.
Tidak hanya memamerkan benda-benda bersejarah, Museum Nasional Indonesia juga turut menyelenggarakan pameran seni kontemporer dari seniman Indonesia dan internasional.
Saat kita memasuki gedung utama dan mengarah masuk ke dalam, terdapat taman yang dapat dinikmati dan juga kita diperlihatkan arsitektur bangunan era kolonial. Kita akan terasa kembali ke masa lalu, apalagi banyak benda sejarah yang diletakkan di sekitar area taman.
Bangunan Museum Nasional itu sendiri menurutku salah satu objek wisata yang menarik dengan arsitektur kolonial Belanda yang indah dan megah.
Setelah beeberapa kali daku ke Meseum Nasional, daku melihat koleksi di Museum Nasional Jakarta terus berkembang dan berubah dari waktu ke waktu.
Beberapa sudut koleksi membuat daku terpancing berpikir imajinatif andaikan berada di masa yang lampau. Tentu berpikir imajinatif amat penting buat daku yang seorang content creator.
Bagi daku salah satu cara yang dapat memunculkan solusi kreatif adalah berpikir metaforis. Cara ini dapat menghubungkan berbagai elemen bayangan imajinatif dan situasi dengan cara yang nyata, dan acapkali secara tak terduga dan kadang-kadang tidak logik, yang mengarah ke pemahaman baru terhadap suatu fenomena.
Contohnya Einstein yang amat terkenal karena keterampilan imajinatifnya, yang sering kali memecahkan masalah tentang teori fisika melalui citra mental.
Dahulu (2011-2016) ketika daku menghadapi situasi stres yang tinggi karena Almarhum Bapak dan Almarhum Kakak berbarengan sakit berat, akhirnya tinggal di rumahku dan kemudian berpulang, maka perpustakaan tempat kerja menjadi lokasi singgah setiap hari.Â
Selain perpustakaan setiap dua minggu sekali atau sebulan sekali, daku mengunjungi museum, salah-satunya Museum Nasional yang telah daku jejak sebanyak 7 kali. Keduanya (perpustakaan dan museum) menjadi tempat untuk melepas stres dengan meditatif (hidup dengan kondisi meditasi).
Daku biasanya sambil duduk (The Sound Of Silence) memperhatikan lukisan atau citra digital sambil membayangkan dan mengalihkan perhatian dari problema sehari-hari. Karena stres pun harus dilepas beberapa saat, agar kita tidak berkutik/berputar dengan problem yang ada, bisa jadi kita akan menemukan sebuah solusi.
Kebiasaan ini pun masih daku lakukan sampai tulisan ini dibuat. Hampir setiap bulan, daku menyempatkan datang ke museum, bangunan tua atau lokasi bersejarah.
Semoga Museum Nasional Indonesia dapat lekas memperbaiki kerusakan akibat kebakaran agar bisa daku kunjungi kembali. Atau membuka area yang tidak terbakar untuk bisa dinikmati oleh masyarakat sebagai pilihan destinasi wisata Jakarta paling menarik.
#wisatajakarta, #koteka, #inspirasiana, #Kopaja71
**
Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,
Bro Agan aka Andri Mastiyanto
Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan IÂ Instagram @andrie_gan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H