Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prabowo Borong Weapons Truck (F-15 EX), Ada Apa Gerangan, 2024?

27 Agustus 2023   06:25 Diperbarui: 27 Agustus 2023   07:03 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makin ngeri, para pecinta dirgantara tentunya dibuat decak kagum dengan pergerakan Menhan RI Prabowo yang memulai langkah awal pengadaan 24 unit Heavy Fighter Aircraft F-15EX  dan 24 helicopter S-70 M Black Hawk buatan Paman Sam (USA).

Bahkan sebelumnya Indonesia telah sepakat akan mengakuasisi 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 milik Qatar yang masih memiliki jam terbang tinggi. 

Pemerintah Indonesia dan Prancis juga telah meyepakati untuk pengadaan 42 pesawat tempur multi peran Rafale versi terbaru (F-4), dimana 24 unitnya kontrak sudah aktif. 

Belum lagi 5 unit Pesawat C-130 J Hercules (versi terbaru) dan 12 unit UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau drone tempur ANKA dari Turkiye.

Mereka (pecinta dirgantara) akan bilang ngeriiiiii, sambil ngebanyol itu tetangga sebelah yang suka ngeklaim budaya Indonesia cuma bisa ngiler dan ngeces, mereka (tetangga) bisa nya beli pesawat tempur ringan / Light Combat Aircraft (LCA) aja, itu pun paling satu skadron atau paling banyak 2 skuadron.

Apa yang dilakukan Menhan RI Prabowo dengan memborong berbagai alutsista tentu berhubungan dengan 2024. Beliau di tahun 2024 merupakan tahun akhir menjabat sebagai Menhan RI, karena belum tentu dipilih lagi oleh Presiden RI berikutnya atau terpilih menjadi Presiden RI.

Jadi sesuai janji politik pada masa kampanye 2019, bahwa bila terpilih menjadi Presiden RI akan membuat Indonesia kuat dibidang pertahanan. Ketika Prabowo diminta Presiden RI, Joko Widodo menjadi Menhan RI, janji politiknya dipenuhi walaupun tidak menjadi Presiden RI.

Dari berbagai media mainstream, Kemenhan RI berkomitmen dengan meneken Memorendum Of Understanding (MoU) pengadaan 24 unit F-15EX, yang akan diberi kode khusus untuk Indonesia yaitu F-15 IDN.

Kemenhan RI, Prabowo Subianto berjabat tangan dengan pihak Boeing I Sumber Foto : Kemenhan RI
Kemenhan RI, Prabowo Subianto berjabat tangan dengan pihak Boeing I Sumber Foto : Kemenhan RI

"Dengan senang hati kami mengumumkan kesepakatan pengadaan pesawat tempur F-15EX yang penting bagi Indonesia. Pesawat tempur canggih ini akan melindungi dan mengamankan negara kami dengan kemampuan mutakhirnya," ucap Prabowo di perusahaan Boeing, St Louis, Amerika Serikat, pada Senin (21/8/2023). 

Para Pilot tempur TNI AU tentu akan sangat senang, bahagia dan merindukan kedatangan pesawat tempur kelas berat yang legendaris dan mematikan ini. 

F-15 merupakan ksatria tangguh dengan rekor mengangumkan, dengan 100 kemenangan pertempuran udara, belum pernah tertembak jatuh.

Elang besi ini merupakan versi paling modern dan termutakhir dari F-15 family (Eagle, Strike Eagle), dan bisa dibilang salah-satu pesawat tempur tercanggih saat ini. Adapun versi pertamanya (Eagle) masuk layanan tempur USAF sejak 1974. 

F-15 EX dikembangkan sekitar tahun 2018 dan terbang perdana tahun 2021 yang mengambil basis dari varian F-15QA (F-15 termutakhir sebelumnya), sehingga tidak salah F-15 versi terbaru (EX) mendapatkan julukan Advance Eagle.

Elang besi ini dilengkapi kokpit digital dengan kontrol penerbangan fly-by-wire digital, sistem peperangan elektronik terbaru, dan dilengkapi sistem misi terbaru serta kemampuan softweare yang lebih canggih dari versi sebelumnya.

Upgrade dari versi sebelumnya juga termasuk penguatan airframe untuk meningkatkan kemampuan manuver dan masa hidup badan pesawat dari 5000 jam terbang (versi awal) menjadi 20.000 jam terbang, dan kemampuan dogfighting yang lebih besar.

Tidak hanya itu saja, Advance Eagle akan memiliki tangki bahan bakar konformal untuk memberikan jangkauan yang lebih jauh, radar terbaru AN/APG-82 yang mengusung teknologi Advanced Electronically Scanned Array (AESA), infrared search and track (IRST) AN/AAS-42 Tiger Eyes, dan the Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS) untuk memproteksi dari air-to-air missiles. 

Kemudian pada bagian kokpit, bila mengacu pada varian F-15QA (Varian sebagai basis pengembangan F-15 EX), Pilot akan menggunakan Joint Helmet-Mounted Cueing Systems (JHMCS) yang menghubungkan antara pilot dan Weapon Systems Officer (WSO), selain itu tampilan dashboard kokpit F-15QA tersedia Large Area Display layaknya F-35.

Bisa jadi teknologi digital dan avioniknya (radar AN/APG-82) akan lebih canggih dari F22 Raptor (radar AN/APG-77) atau F-35 (radar AN/APG-81) kecuali kemampuan siluman, kenapa bisa begitu ? karena sang Elang merupakan jet tempur paling baru yang dikembangkan (2018). 

Bahkan ada isu yang beredar F-22 Raptor akan dipensiunkan dalam beberapa tahun kedepan secara bertahap. Mungkinkah teknologinya sudah usang sehingga dapat digantikan F-35 dan F-15 EX ? Apakah F-22 saat ini hanya mengandalkan kemampuan siluman !

Advance Eagle memang bukan pesawat tempur siluman, tetapi  F-15EX dilengkapi persenjataan dengan muatan yang besar hingga 13.380 kilogram. Pesawat ini akan menggunakan rak rudal Advanced Missile and Bomb Ejector Rack (AMBER) baru. 

Rak rudal AMBER dapat meningkatkan kapasitas rudal udara-ke-udara hampir tiga kali lipat, dari 8 menjadi 22 missile. Itu kenapa elang besi ini mendapat julukan Weapons Truck atau Truk Perang karena muatannya yang besar yang belum tertandingi jet tempur lain kecuali pesawat pembom.

Bahkan F-15 EX di masa depan akan menjadi platform peluncuran rudal hipersonik (match 5) yang memiliki peran diluar pertempuran udara ke udara (Beyond Vision Range) dan menjadi armada tempur taktis melengkapi aset generasi ke-5....ngeriii...ngeriiii.... 

Amerika saja masih menganggap penting kehadirannya dengan memesan 144 pesawat tempur ini untuk mengawal langit mereka, dimana unit pertama datang di fasilitas St.Louis, Missouri pada 10 Maret 2021. Jika dibandingkan jet tempur canggih lainnya, F-15 EX memang yang paling gress.

Akan ada saja pengamat militer abal-abal yang bilang, paling yang dikasih sama Paman Sam itu F-15 EX monkey model. Kenapa tidak membeli jet tempur siluman saja ?, awas kena embargo USA, paling gara-gara CAATSA, dan lainnya. 

Pesawat tempur monkey model merupakan pesawat tempur yang di ekspor oleh negara pembuat dengan mengurangi beberapa spesifikasi dari versi aslinya. 

Ini sudah bahan pergunjingan yang sempat diwartakan zonajakarta.com yang mengutip Eurasian Times bahwa kemampuan kesadaran situasional Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS) tidak akan disertakan.

Namun, airspace review pernah mengulas spesifikasi dan platform pendukung yang bisa dibeli dalam pengadaan F-15IDN yang disetujui dewan USA, dalam list spesifikasi dibunyikan ada EPAWSS.

Memang, sudah banyak kisah yang berkembang di forum-forum pecinta dirgantara, salah-satunya kisah Angkatan Udara Malaysia yang memiliki F-18 Hornet yang hanya bisa melayang-melayang di teritorial udaranya sendiri. 

F-18 hornet Malaysia tidak memiliki kode tempur untuk digunakan diluar wilayahnya atau menyerang aset negara lain, hanya bisa digunakan bila USA memberikannya (ijin).

Indonesia pun pernah kena dampak embargo F-16 di media 90an dan awal 2000an. Tapi apakah akuasisi F-15 EX akan mengalami hal yang sama kedepannya ?

Penandatanganan Mou Pengadaan 24 unit F-15 EX I Sumber Foto : Kemenhan RI
Penandatanganan Mou Pengadaan 24 unit F-15 EX I Sumber Foto : Kemenhan RI

Apa sih yang membuat Indonesia harus memilih truk perang terbang ini ? tentu ada alasannya dan kita pecinta dirgantara hanya bisa menerka saja.

Bisa saja karena (1) pemenuhan Minimum Essential Force, (2) adanya kesenjangan antara kekuatan faktual dengan kebutuhan dan juga kesiapan tempur yang memiliki daya getar. F-16 merupakan jet tempur legenda tapi sudah tidak memiliki daya getar, walaupun sudah ada versi terbaru yakni F16 Viper.

Selain itu, (3) Indonesia membutuhkan kekuatan matra udara yang mampu beroperasi multimisi dan multiperan (multirole) seperti F-15 EX dan Rafale. Indonesia saat ini belum memiliki pesawat pembom, peran ini dapat diisi F-15 EX. karena muatannya yg besar.

Lainnya, (4) untuk mempersempit kesenjangan dengan negara tetangga dan ikut meningkatkan bobot pertahanan udara Indonesia. Singapura dan Australia sudah memiliki jet tempur generasi 5-F35, Thailand memiliki jet tempur 4.5-Gripen, Malaysia memiliki F-18 hornet dan Tiongkok yang mengklaim LCS mampu memproduksi jet tempur generasi 5-J20 mighty dragon. Indonesia saat ini hanya mengoperasikan jet tempur generasi 4 kebawah.

Alasan paling tepat adalah (5) tantangan yang berat bahwa banyak pesawat tempur yang sudah melewati masa usia pakai dan juga tidak siap tempur. f-16, Hawk 109 / 209 , Su 27 dan 30 memasuki masa pensiun perlu overhaul dan upgrade masa pakai, dan F5 tiger sudah pensiun. Sehingga kesiapan tempur matra udara Indonesia 5 tahun kedepan bisa rendah. 

Mungkin ini juga bisa masuk sebagai alasan (6) menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dan AS. Indonesia surplus neraca perdagangan nonmigas dengan AS pada januari 2023 mencapai US$1,17 miliar. Tentunya negara adikuasa ini resah, agar sama-sama enak, akuasisi elang besi sebagai jalan damai.

Terakhir (7) kemudahan memperoleh transfer teknologi untuk pengembangan pesawat tempur generasi 4.5-KF 21 Baromae kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan. Dalam pengadaan alutsista, peraturan Indonesia mewajibkan adanya Transfer Of technologi (TOT).

Terpilihnya F-15EX amat tepat karena merupakan versi paling mutakhir dari pesawat F-15 family yang pernah dibuat oleh Boeing dan menjadi salah satu penempur udara paling canggih dan mematikan di dunia saat ini.

Kemampuan pesawat tempur yang mengandalkan siluman seperti F22 raptor dan F35 sudah mendapatkan lawannya, karena telah hadir platform pendeteksi jet tempur siluman. Salah-satunya yang sedang Indonesia kembangkan, yaitu radar Ground Controlled Interception (GCI).

Sekarang eranya drone tempur, sayangnya drone memiliki daya muat missile yang tidak banyak dan kecepatan masih subsonic. F15 EX bisa menjadi patner dari drone siluman karena muatan yang besar dan daya dorong hingga match 3.

Keunggulan lainnya adalah pesawat ini dirancang untuk dapat berkerja secara otonom, berkomunikasi dalam jaringan pertempuran yang lebih luas dan memungkinkan F-15EX untuk berkolaborasi dengan sistem lain seperti UAV, satelit, AWACS maupun pesawat lainnya.

Ingat saat ini Indonesia bukanlah negara Agresor, andaikata yang diakuasisi bukan versi original tapi tetaplah F-15 EX dengan airframe 20.000 jam terbang, kokpit modern, konsul misi terbaru, kecepatan mesin pendorong, radar, berbagai pilihan missile dan daya angkut yang besar serta kemampuan multi misi.  

Selain itu negara kita tidak kopong-kopong banget jet tempur dan memangkas kesenjangan penerbang tempur RI dengan teknologi terbaru seperi avionik, kokpit + helmet  modern dan lainnya.

Seperti yang digunjingkan para pecinta dirgantara, mungkin Indonesia tidak memperoleh Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS). Perangkat ini memang akan amat bermanfaat jika negara kita negara agresor, tapi pertahanan Indonesia tidak diarahkan kesana.

Berbagai sumber menyatakan kemampuan mesin pendorong F15 EX amat powerfull yang dapat digeber 2.5 match (3.087 km/jam) bahkan dapat di push hingga match 3 (3704,4 km/jam). Tandingan elang besi ialah Mig 25 dan Mig 31 dengan kecepatan 3.000 km/jam. 

F 15 IDN bisa menjadi interceptor teritorial Indonesia dengan kemampuan radar AN/APG 82 yang dapat melakukan Beyond Visual Range (BVR) karena memang itu kebutuhannya saat ini.
_

Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,

Bro Agan aka Andri Mastiyanto

Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun