Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Momen Pertama Nonton Sendirian di Bioskop, Beginikah Rasanya?

8 Juli 2023   07:57 Diperbarui: 8 Juli 2023   12:56 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scene The lady I Sumber Foto: Catchplay

Gelap, dingin, dan tidak ada siapa-siapa. Langkah kaki sepatu mengagetkan ku, mata ini merespon melirik ke arah sumber suara. Gendang telinga bergetar mencari adakah suara lainnya ?

Kejadian ini merupakan peristiwa yang langka, pertama kali dan belum terulang kembali. Mungkin, tidak akan terjadi lagi kepada ku. Peristiwa yang daku (saya) alami terjadi pada hari sabtu 14 April 2012, ketika menonton Film The Lady.

Film ini mengangkat kisah perjuangan seorang perempuan Myanmar (Burma) bernama Aung San Suu Kyi yang memperjuangkan demokrasi di negaranya.

Film The Lady mengantarkan daku pada kejadian tidak terduga, dan sampai hari ini selalu terkenang dan tertanam dalam memories. Kejadian langka ini menyodorkan daku pada pelayanan yang bisa dibilang "CUSTOMER SATISFACTION" atau kepuasan pelanggan.

poster Film The Lady I Sumber Foto: MyMovie
poster Film The Lady I Sumber Foto: MyMovie

Ceita ini berawal ketika daku menjadwalkan menonton Film The Lady, pada hari sabtu, 14 April 2012, pukul 13.00 wib di Cinema 21 Blok M Plaza, Jakarta Selatan.

Kenapa memilih Film The Lady ? karena daku salah-satu pecinta film biopic, sejarah dan true story. Film The Lady membuat daku mentasbihkan film ini wajib di tonton karena mengisahkan kisah nyata salah satu peraih Nobel perdamaian, dan pejuang wanita di dekade ini.

Area lobby Cinema 21 Blok M Plaza I Sumber Foto: kompas.com
Area lobby Cinema 21 Blok M Plaza I Sumber Foto: kompas.com

Pada medio tahun 2012, Blok M Plaza masih menjadi pusat perbelanjaan favorit Anak-Anak Jakarta Selatan (Jaksel). Dahulu mall ini bersaing dengan Metro Pondok-Indah sebagai mall papan atas di Ibu Kota. Saat daku akan menonton film The Lady, mall tersebut ramai dikunjungi warga. Termasuk ketika memasuki Cinema 21 Blok M Plaza.

Namun, ketika daku memasuki ruang studio 6 CINEMA pukul 12.50 WIB terjadi pemandangan yang berbeda. Daku saat masuk melewati lorong, lalu melihat layar putih yang lebar, di ujung loreng daku menoleh dan menaiki anak tangga yang dikanan-kiri berjejer bangku-bangku berwarna merah. Saat itu daku belum menaruh curiga.

Terlihat sedikit orang disana, terlihat hanya 5 orang penonton lainnya saja. Terdapat satu pasangan, dan 3 lainnya menonton tidak bersama pasangan.

Pada pukul 13.00 WIB, The Lady pun diputar sesuai jadwal, belum ada penambahan jumlah penonton. Sunyi, udara dingin menyerebak karena sedikitnya orang yang menonton. 

Hawa tubuh manusia yang segelintir ini tidak mampu menghangatkan studio. Bunyi pun menggelegar di sekitar ku, dengan terpampang tulisan dolby dipandangan ku.

Mata daku menatap kedepan ke layar lebar yang terpasang dan terpampang film yang disajikan. Pada pertengahan film dipertontonkan scene tindak kekerasan.

Scene The lady I Sumber Foto: Catchplay
Scene The lady I Sumber Foto: Catchplay

Scene menampilkan perlakuan tidak manusiawi oknum sipir penjara yang memasukkan rekan-rekan perjuangan Aung San Suu Kyi kedalam kandang anjing.

Mungkin karena terlalu kejam dan tidak manusiawi, film tiba-tiba berhenti tayang dan lampu bioskop pun menyala. Kami para penonton yang berjumlah 6 (enam) orang pun menunggu film diputar kembali. Seorang staff wanita mengnformasikan meminta para penonton untuk menunggu penayangan film kembali.

Kisaran 10 menit terlihat penonton mulai tidak sabar. Satu-persatu penonton pun mulai keluar studio 6. Peristiwa langka pun terjadi, Daku tinggal sendirian di dalam studio.

Daku menyimpulkan terjadi sensor sepihak oleh Cinema 21 Blok M Plaza, karena ada penggambaran didalam film yang memperlihatkan tindakan melanggar HAM yang luput di sensor.

Daku pun tetap menunggu film ditayangkan kembali, karena merasa wajib menonton film ini. 15 menit kemudian kelanjutan film The Lady diputar kembali, dimana masih tersisa kisaran 30 s/d 40 menit waktu penayangan.

Kejadian yang terbilang lucu dan menakutkan bermunculan, petugas bergantian mengintip saat daku masih melanjutkan menonton film itu. Mereka mengintip dari bawah tangga masuk.

ilustrasi nonton sendirian I Sumber Foto: dokpri
ilustrasi nonton sendirian I Sumber Foto: dokpri

Tidak lama, sekitar 10 menit kemudian ada pria paruh baya berpakaian rapih menggunakan jas memasuki studio 6, dan duduk di depan persis bangku daku dan ikut menonton. Lalu ada 2 (dua) staff studio yg terlihat mengawasi. Pada momen itu, otak Daku traveling sambil memikirkan kejadian unik ini.

Film pun berakhir, Pria paruh baya berjas itu pun meninggalkan tempat duduknya melihat daku sambil melemparkan senyum. Lalu ia menuruni tangga untuk keluar studio, ia menatap sambil menganggukkan kepala kepada dua pegawai perempuan yang turut menonton di barisan bangku paling bawah.

Pada saat ia menuruni tangga utama menuju pintu masuk (bukan pintu keluar), ia disambut lagi oleh 2 staff lainnya dimana terlihat sekali posisi bos dan bawahan.

Ketika daku turun tangga studio ke 2 staff yang berada dibangku paling bawah mengucapkan "terima kasih" lalu kemudian daku keluar studio.

Kejadian seperti ini pernah daku alami di lokasi yang lain juga, tapi mendapat perlakuan yang berbeda. Ketika itu, daku dan penonton lainnya yang jumlah segelintir dipindahkan untuk menonton studio lainnya yang menayangkan film yang berbeda.

Peristiwa langka yang daku alami ini seperti yang terjadi pada seorang penumpang salah satu maskapai penerbangan ternama di Amerika, dimana terjadi delay pada penerbangan tersebut.

Penumpangnya yang tersisa hanya 1 (satu) orang saja, tetapi maskapai tersebut tetap melanjutkan penerbangan walaupun hanya 1 penumpang saja.

Apa yang saya alami ini cukup langka dan mungkin 1000 : 1 akan bisa terulang. Peristiwa ini menunjukkan "CUSTOMER SATISFACTION" itu penting itu menjaga loyalitas dan image.

_

Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,

Bro Agan aka Andri Mastiyanto

Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun