Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

ASEAN Dengue Day, Peringatan Nyamuk DBD Masih Ada di Sekitar Kita

22 Juni 2023   13:05 Diperbarui: 22 Juni 2023   15:56 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat tentunya sudah sering mendengar tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),  pengertian dari Demam Berdarah atau Dengue adalah penyakit virus yang ditularkan melalui nyamuk yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah dalam beberapa tahun terakhir.

Virus Demam Berdarah ditularkan oleh perantara nyamuk betina dari spesies Aedes aegypti sedangkan pada tingkat lebih rendah, melalui perantara nyamuk Ae.albopictus. Nyamuk ini juga menjadi vektor demam kuning, chikungunya, dan virus Zika.

Kasus demam berdarah banyak tersebar di kawasan daerah tropis, dengan variasi lokal dimana risiko dipengaruhi oleh parameter iklim serta faktor lingkungan dan sosial.

Kemenkes RI x Bloggercrony Community I Sumber Foto : Wardah Fadjri
Kemenkes RI x Bloggercrony Community I Sumber Foto : Wardah Fadjri

Selasa lalu (15 Juni 2023), Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Bloggercrony Community mensosialisasikan pengenalan terhadap ASEAN Dengue Day dan upaya Program Penanggulangan Dengue (Respon, Strategi dan Inovasi).

Hadir 2 (dua) narasumber diantaranya: dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI dan Dr.dr. Rita Kusriastuti, MSc Ketua Umum P4I.

Dr.Imran menerangkan data perkembangan kasus DBD dimana pada tahun lalu (2022) kasus DBD tercatat berjumlah 143,184 kasus dengan Incidence Rate DBD nasional sebesar 52.09 / 100.000 penduduk.

Sedangkan, total kematian akibat DBD sebanyak 1.236 kematian atau angka kematian sebesar 0.86% (Case Fatality Rate). Adapun dari total kematian tersebut 63% terjadi pada anak berusia 0-14 tahun.

Sampai minggu ke 22 (dua puluh dua) tahun 2023 Jumlah kumulatif kasus Dengue  di Indonesia  tercatat sebanyak 35.694  kasus (IR: 13/100.000 penduduk) dan 270 kematian (CFR : 0,76%).

Adapun provinsi yang terbanyak melaporkan kasus Dengue yaitu provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB.

Sedangkan kematian Demam Berdarah terbanyak dilaporkan dari provinsi Jateng, Jabar, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kaltim. Dimana kasus Dengue terlaporkan di 449 Kabupaten/Kota di 34 provinsi.

dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular , Kemenkes RI I Sumber Foto : dokpri
dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular , Kemenkes RI I Sumber Foto : dokpri
Selain data perkembangan kasus DBD, dr.Imran menceritakan bagaimana Indonesia menjadi negara pelopor ASEAN Dengue Day (ADD).

Melihat sejarah panjang banyaknya kasus DBD, maka digagas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 di Hanoi, Vietnam, pada tanggal 30 Oktober 2010; dimana Indonesia menjadi pelopor peringatan ADD pada 15 Juni 2011.

Deklarasi Jakarta menjadi momen untuk melawan Dengue disepakati oleh 10 negara di ASEAN yang memiliki tujuan untuk memperkuat kerjasama dan komitmen regional dalam upaya dengue. Dimana setiap tanggal 15 Juni diperingati sebagai ASEAN Dengue Day.

Tema Nasional ADD tahun 2023 : "Wujudkan Indonesia Bebas Dengue" dengan Sub Tema ADD : Bersinergi Menuju Indonesia Bebas Dengue, Selamatkan Generasi kita Dari Kematian Dengue, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik  Menuju Indonesia Bebas Dengue

Tema tersebut sangat relevan dengan situasi dan tantangan program penanggulangan DBD saat ini, baik pada tingkat nasional maupun global.

Kasus Demam berdarah mayoritas berasal dari negara negara yang berasal dari Asia tenggara dan Amerika Latin. Indonesia termasuk sebagai salah satu negara endemis Demam Berdarah bersama dengan Negara-Negara yang terletak pada wilayah tropis dan subtropis seperti Thailand, Vietnam, India, Meksiko, Brasil, dll.

ADD yang diperingati tahun ini (2023) bertujuan untuk mengingatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan implikasi negatif dengue  bagi individu, keluarga dan masyarakat.

Selan itu juga bertujuan untuk mempromosikan dan mengkampanyekan tindakan pencegahan dan pengendalian yang efektif dan efisien di antara berbagai pemangku kepentingan untuk memerangi dengue.

Dr.dr. Rita Kusriastuti, MSc Ketua Umum P4I I Sumber Foto : dokpri P4I
Dr.dr. Rita Kusriastuti, MSc Ketua Umum P4I I Sumber Foto : dokpri P4I

Dr.dr. Rita Kusriastuti, MSc menyampaikan untuk mencegah agar terjadi kasus demam berdarah ini kita dapat melakukan tindakan 3M PLUS dibandingkan mengandalkan fogging yang dapat membunuh mahluk hidup lainnya.

3 M yang dimaksud yaitu: Menguras dan Menutup tempat penampungan air, serta Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas. Sedangkan tindakan Plus yang harus kita lakukan seperti:

  • Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air
  • Menggunakan kelambu saat tidur
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk
  • Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
  • Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah

Kebiasaan Aedes menggigit I Sumber Foto : dr.Rita 
Kebiasaan Aedes menggigit I Sumber Foto : dr.Rita 

Selain 3 M Plus, masyarakat juga harus memahami kebiasaan dari nyamuk DBD mengigit ; Antropofilik (arasit yang lebih memilih atau mencari manusia sebagai inang daripada hewan lainnya), Periodik diurnal puncaknya pagi (06.00 -10.00 wib), dan sore (16.00 - 18.00 wib), Nyamuk ini beristirahat di baju-baju yang menggantung, tempat-tempat lembab, dingin dan gelap.

Pemerintah tidak dapat bergerak sendirian butuh kolaborasi dengan masyarakat untuk kita bersama kompak menggalakkan 3M Plus ini, maka Indonesia bisa lekas bebas dari kasus demam berdarah. Selain upaya tersebut, untuk memperkuat imunisasi, telah tersedia vaksin dengue.

_

Salam hangat

Bro Agan aka Andri Mastiyanto

Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun