Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Titis Kartikawati, Guru Inspiratif Merdeka Belajar Daerah Perbatasan Indonesia Malaysia

6 Mei 2023   20:26 Diperbarui: 6 Mei 2023   20:37 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Titis Kartikawati saat menceritakan kondisi diperbatasan I Sumber gambar : Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19

Titis Kartikawati, menceritakan kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pada 2 mei 2020 bahwa di wilayahnya masih banyak ditemukan area blank spot, sehingga masyarakat tidak ada akses internet. Akibatnya proses belajar mengajar dengan sistem daring tidak bisa bisa dilakukan.

 "Di Sanggau ini letak geografisnya beragam, jadi tidak semua daerah yang mempunyai jaringan internet," ungkap Titis Kartikawati dalam telekonferensi yang disiarkan melalui Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (2/5).

Hal tersebut terpaksa dilakukan karena penerapan cara belajar melalui radio tersebut irit biaya, dimana para Guru dan orang tua murid tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli paket data internet.

Terungkap dari penjelasan Ibu Guru Titis, sebagian besar orang tua murid di daerah perbatasan itu bekerja sebagai buruh tani, sawit, pedagang sayur dan sebagainya. Tentunya tingkat ekonomi para orang tua murid akan cukup kesulitan apabila harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli paket data internet.

Ibu Guru Titis telah menjadi contoh yang baik bagi guru-guru lainnya tentang penerapan empat elemen kebijakan yang diatur melalui Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.


Ketika menilik kebelakang, Ibu Guru Titis bercerita di podcast Kasat Mata Studio, 7 mei 2021, dimana awal-awal melaksanakan metode Merdeka Belajar dihadapkan dengan pandangan wali siswa dan guru lainnya sebagai guru yang cara mengajarnya aneh-aneh, ibu Guru yang suka inovasi model pembelajaran, suka diluar zona nyaman cara ajar, kelasnya yang pasti ribut dan aneh.

Ia mulai memahami Merdeka Belajar saat dirinya bergabung dengan Komunitas Guru Belajar yang memiliki konsep dan aktif mensosialisasikan Merdeka Belajar. 

Ibu Guru Titis menyakini konsep Merdeka Belajar yang di sosialisasikan Komunitas Guru Belajar mengena bagi siswa, karena konsepnya mengajar tidak harus berpatokan dengan buku, Guru bisa berinovasi yang terpenting tujuan ajar tercapai.

Konsep Ibu Guru Titis bahwa sebagai Guru bisa merancang bagaimana setiap murid merasa nyaman dan terakomodasi sesuai kemampuan dan bakatnya. Murid dibebaskan memilih sesuai passion.

Ibu Guru Titis mencontohkan ketika ada pembelajaran mengenai Puisi, ia membebaskan muridnya untuk memilih apakah membaca puisi atau menulis puisi. Ia pun menerapkan penilaian yang tidak kaku terhadap muridnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun