Apa yang diharapkan oleh Mas Menteri, Nadiem Makarim dicontohkan oleh Guru SDN 09 Sanggau, Titis Kartikawati. Dirinya telah mengajar selama 18 tahun ( 6 tahun di Kampung Penyelimau, 6 tahun di  SD Sanjan dan 6 tahun di SDN 09 Sanggau ).
Titis Kartikawati menghadirkan inovasi belajar yang kolaboratif dan memunculkan keaktifan siswa. Guru berhijab ini awalnya merancang pembelajaran kepada siswanya dengan model Problem Based Learning yang disesuaikan dengan kehidupan keseharian mereka. Berbagai aktivitasnya belajar mengajar dibagikan oleh Ibu Guru Titis di kanal Youtube @titiskartikawati3775 ( DI SINI )
Apakah yang telah Ibu Guru Titis lakukan dalam menerapkan Merdeka Belajar ? salah-satunya yang menarik, beliau mengajak para murid ke Taman Sabang Merah. Bukan tanpa alasan, para murid diajak aktif dengan melakukan pengamatan lokasi Taman Sabang Merah yang bertujuan untuk membuat denah lokasi secara sederhana.Â
Setelahnya, peserta didik  diperkenalkan dengan Google Map dan mengajarkan penggunaan fitur Map yang terintegrasi dengan WhatsApp yang dapat digunakan untuk membagikan lokasi.
Selain itu Ibu Guru Titis meminta para murid nya untuk  melakukan pengamatan aktivitas para pengunjung Taman Sabang Merah yang berhubungan dengan pengamalan Pancasila.Â
Setelah itu, ia juga meminta para murid untuk membuat cerita tentang Taman Sabang Merah yang nantinya akan diabdikan untuk diterbitkan pada sebuah buku. Guru inovatif ini mengadakan kegiatan ini berkaitan dengan pelajaran IPS.
Inovatif dan kreatifnya lainnya dalam penerapan Merdeka Belajar ketika Ibu Guru Titis dan pihak sekolah mencari solusi pada saat pandemi Covid-19, dimana akhirnya memanfaatkan Radio RRI yang digunakan untuk pembelajaran siswa didiknya.
Hal ini ada hubungannya dengan keterbatasan pemanfaatkan tekonologi atau internet selama masa pandemi covid-19. Hal ini disebabkan karena akses internet di Indonesia belum merata di wilayah perbatasan. jadi Ibu Guru Titis tidak hanya mengeluh, dan mengkritik tapi juga mencari solusi.