Proses persalinan ini bila kita membaca dari penelitian terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), didapatkan bahwa penggunaan operasi caesar meningkat secara global, terhitung lebih dari 21% persalinan atau dari 1 dari 5 persalinan ibu.Â
Sedangkan data dari RISKESDAS, 2018, dalam skala nasional persalinan secara operasi caesar sebesar 17,6%, ada banyak faktor di balik peningkatan angka caesar, termasuk indikasi klinis dan faktor non-klinis.Â
_
Proses Melahirkan Hubungannya dengan Microbiota
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K) dalam wibinar Bicara Gizi memberikan pandangan bahwa pemahaman yang berkembang di masyarakat namanya metode kelahiran, hampir semua ibu tentu mengharapkan sebisa mungkin bayi lahir normal.
Sejak jaman dahulu berkembang image bahwa yang namanya lahir normal / spontan adalah proses kelahiran yang terbaik. Kenapa lahir normal persalinan terbaik ? pertama lahir alami tanpa operasi, kedua membuat proses-proses fisiologis / proses normal berjalan baik, ketiga akan ada dampak-dampak lain yang ditimbulkan oleh persalinan operasi Caesar.
Seorang manusia (Wanita/ibu) memiliki microbiota yang tidak hanya diusus tapi juga diseluruh tubuhnya, ada di tonsil, di hidung, mulut, liur, gusi, di kulit, di usus (kompisisi khas dan fungsinya banyak ) juga vagina.
Mikrobiota  yang terdapat di usus (microbiota usus) memiliki fungsi-fungsi khusus diantaranya ; integritas usus, epitel / lapisan sel di usus (tertentu dan menentukan menentukan apakah seseorang gampang sakit atau tidak), penting membantu tubuh mengambil energi dari makanan, dan melindungi dari kuman penyakit, serta host imunitas.
Selain itu, microbiota usus dapat mengembangkan dan memberikan training sistem imun, biosintesis vitamin dan asam amino, memperbaiki metabolisme, memperbaiki persyarafan, memecah makanan agar bisa mengambil nutrisi lebih banyak, melindungi kerusakan epitel, resistensi terhadap pathogen dan masih banyak lagi.