Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Sunyi Gagas RI, Korelasi Artificial Intelligence dan Sosbud

22 Maret 2023   18:08 Diperbarui: 23 Maret 2023   13:21 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Karlina Supelli, Astronom dan Filsafat I Sumber Foto: suarapemerintah.id

"Konsekuensi dari Artificial Intelligence, anak muda memiliki kecemasan-kecemasan jauh lebih besar dari jaman orang tuanya. Tapi masalahnya, orang tua terlalu cemas dengan kecemasannya sendiri, sehingga mereka tidak cukup berbesar hati untuk mendengar kecemasan anak muda" ungkap Karlina Supelli (Indonesian philosopher and astrnomer) di Studio 1 Menara Kompas (20/03/2023).

Seorang wanita berwajah sahaja bermonolog. Masyarakat umum mengenal cara komunikasi ini dengan sebutan ceramah, sedangkan anak kuliahan mnyebutnya kuliah umum. Suatu cara komunikasi massa saat ini yang kurang populer, kecuali di dunia pendidikan, dan pemerintahan. Jalan sunyi Gagas RI menggunakan komunikasi massa ini.

Sosok wanita yang melakukan monolog itu Ibu Karlina Supelli seorang Indonesian philosopher and astrnomer. Ia berbicara didepan audience program Gagas RI bertemakan "Teknologi, Peradaban dan Kemanusiaan" di Studio 1, Menara Kompas, Palmerah, Jakarta (20/3/2023).

Apa yang akan dibahasnya mengenai kemajuan pesat teknologi, pembentukan peradaban dan kemanusian yang akan selalu ada saling overlap dalam tatanan. 

Audiensi yang hadir di program Gagas RI episode ke 2 terlihat sekali banyak kaum terpelajar, daku perkirakan hanya ada sekitar belasan orang (diluar petinggi, jajaran manajemen Kompas Gramedia dan tokoh yg diundang bertanya), amat jauh dari Gagas RI episode pertama. 

Saat kami menunggu waktu dipersilahkan masuk, kami pun saling mengobrol dan berbincang, dari hasil mengobrol dengan auidience lainnya, mereka amat memahami bahwa kemajuan teknologi bagaikan pedang bermata dua.

Teknologi punya manfaat bagi manusia juga dapat membangun peradaban, tapi jika kemajuan teknologi menjadi begitu dominan dan tidak dikelola dengan bijaksana akan bisa menimbulkan konsekuensi negatif.

Gagas RI episode ke 2 menjadi forum diskusi para pemikir Indonesia yang memiliki gagasan, pertanyaan dan gugatan atas perkembangan teknologi. Gagas RI episode ke 2 ini membahas bagaimana teknologi kaitannya dengan peradaban dan kemaslahatan bagi umat manusia.

Ibu Karlina berasal merah bersama bersebelahan dengan Andy Budiman, Mukidi dan 2 panelis I Sumber Foto: dokpri
Ibu Karlina berasal merah bersama bersebelahan dengan Andy Budiman, Mukidi dan 2 panelis I Sumber Foto: dokpri

Ibu Karlina tidak sendirian, turut ikut berbicara dan memberi tanggapan moderator program Gagas RI: Sukidi (Pengamat Kebhinekaan) dengan Panelis: Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. (Rektor UII) dan Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM (Dosen Fakultas Teknik Unika Atma Jaya & Ketua Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS)).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun