Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Ikigai Membuat Fellexandro Ruby Jadi Blogger

2 Maret 2023   06:48 Diperbarui: 2 Maret 2023   09:34 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruby penulis buku best seller You Do You I Sumber Foto : IG @fellexandro

Staff kantoran jadi blogger, itu yang terjadi dengan Juri Pewarta Astra 2022, Fellexandro Ruby. Ia bercerita saat sessi talk show Lomba Foto dan Anugerah Pewarta Astra 2022 (28/2/2023) bahwa dirinya selama 5 tahun pertama berkarir sebagai karyawan kantoran. Setelahnya memiliki karir di dunia fotografi, penulis, content creator dan pengusaha.

Ruby menambahkan ceritanya, dari sepanjang karirnya selama 13 tahun dari 2007 sampai dengan 2020, ia sudah bereksperimen dengan 9 hal yang berbeda. Salah-satunya Ia bereksperimen dari karyawan kantoran menjadi blogger.

Kenapa dia melakukan itu ? dirinya percaya pada akhirnya salah-satu misi dalam hidup nya ingin menjadi manusia lebih baik-lebih baik lagi. Ia berseloroh " versi terbaik saya apa ?, saya nggak tau, karena kita lahir tidak pakai manual book" ucapnya.

Kemudian ia menemukan sebuah cara, Ruby menggunakan framework yang namanya Ikigai. Filosofi ini adalah konsep dari negara matahari terbit Jepang yang berarti "alasan keberadaan".

_

Apa itu Ikigai ?

Kata "ikigai" sering kali digunakan untuk menunjukkan sumber nilai dalam hidup seseorang atau hal-hal yang membuat hidup dari seseorang menjadi lebih berharga.

Filosofi ikigai ini diterapkan oleh Ruby dengan menanyakan pada diri "apa yang kita suka ?, apa yang kita jago ?, apa yang dunia butuh ?, dan apa yang dunia bisa kasih reward ? (Mungkin dalam bentuk uang buat hidup atau apapun)". Ia memperjelas, bahwa dirinya dari 4 pertanyaan itu dia coba cari irisannya sebanyak mungkin.

Diagram Filosofi Ikigai I Sumber Foto : djkn.kemenkeu.go.id
Diagram Filosofi Ikigai I Sumber Foto : djkn.kemenkeu.go.id

Apa yang Ruby tanyakan dalam diri sesuai dengan budaya Jepang, bahwa ikigai seseorang terletak di tengah empat lingkaran yang saling berhubungan, yaitu Misi (Apa yang kamu suka), Pekerjaan (Apa yang dibutuhkan dunia), Profesi (Apa yang Anda bisa dibayar?) dan Gairah (Apa yang Anda kuasai ?)

Keempat elemen ini sangat penting bagi seseorang untuk menemukan "alasan kenapa bangun di pagi hari". Karena masing-masing elemen ini dapat berkontribusi pada kesehatan, kebahagiaan, keuangan, dan pengejaran intelektual.

_

Karir seorang Content Creator Fellexandro Ruby 

Ruby mengkisahkan bagaimana proses karir nya yang dimulai dari pekerjaan pertama nya. First job nya ini rutinitasnya ada yang dia suka, rewardnya pun ada, tapi ia entah kenapa dirinya tidak merasa jago banget dengan pekerjaan kantoran itu.

Setelah 5 tahun berkarir sebagai pekerja kantoran di Industri alat berat, ia pun menjadi blogger berbarengan dengan menyukai fotografi. Dirinya mengaku sudah menulis sebanyak 1000 artikel blog post di websitenya, wanderbites.

Ruby penulis buku best seller You Do You I Sumber Foto : IG @fellexandro
Ruby penulis buku best seller You Do You I Sumber Foto : IG @fellexandro

Ruby telah menerbitkan buku You Do You yang berhasil mendapatkan predikat mega best seller dalam kurun waktu 10 bulan. Transformasi berikutnya dari Ruby menjadi pengusaha, content creator dan penulis. Dan itu ia merasa nyaman dan deket banget dengan ikigai dirinya.

Pada tahun 2018 setelah 8 s/d 9 tahun berpengalaman di industry Food and Beverage, ia kemudian memiliki keinginan untuk mengeksplore si Ruby yang the best person dari angle (sudut) lain.

Kemudian ia mendesain dan membuat akun Instagram baru dari nol, padahal dirinya sebelumnya Instagramnya sudah memliki audience 30.000.

Instagramnya yang baru itu berisi sharing tentang pengalaman nya menyangkut personal development, group mainside, keuangan dan pengetahuan lainnya.

Dari Instagram post ini ternyata banyak sekali orang yang realite dengan unggahannya dan mereka curhat ke dirinya via Direct Massage (DM). 

Unggahan Instagram post di tahun 2018 s/d 2021 membuat dibanjiri DM yang isinya curhatan orang dari 1 s/d 2 orang sampai puncak-puncaknya dengan 100 note per malam dibalas menggunakan voice note.

Bahkan dia pernah berandai-andai, bila dihitung-hitung 50 orang DM per hari, bisa-bisa ada 30.000 ribu orang dalam 3 tahun yang DM dirinya dan dia balas curhatnya.

Akhirnya Ruby bertanya dalam diri ?, kenapa banyak buku self development tapi banyak orang tidak menemukan jawaban hidupnya dari berbagai buku yang ada ya ?

Setelah Ruby petakan dan menemukan polanya masalahnya, akhirnya Ruby menulis sebuah buku yang bagi dirinya sendiri ketika berusia 20 tahunan atau 30an awal dia akan merasa  butuh buku ini.

_

Content Creator ala Fellexandro Ruby

"I have only made this letter longer because I have not had the time to make it shorter."

- Blaise Pascal -

Quote dari Blaise Pascal itu menjadi pegangan dari Fellexandro Ruby yang merupakan sindirian halus bagi content creator. Bila diartikan dalam Bahasa Indonesia "Saya hanya membuat surat ini lebih panjang karena saya tidak punya waktu untuk membuatnya lebih pendek"

Artinya apa ? menulis itu bagi seseorang yang levelnya mutakhir adalah yang bisa menyampaikan pesan dengan sesingkat-singkatnya. Namun untuk mencapai kemahiran butuh waktu lebih dan latihan rutin.

Ruby berpendapat "orang jaman now atensinya makin lama-makin rendah. Kita dituntut untuk menampilkan pesan di detik-detik pertama yang menarik. Kita harus mampu mengintisarikan Bahasa agar jauh lebih mudah untuk dimengerti"

Tambahan saran dari Ruby, seorang content creator harus dapat mencari tau bagaimana caranyaberkomunikasi  ke audience yang lebar dan bahkan audience tersebut jarang membaca buku, serta untuk orang-orang yang suka melihat dan membaca sosial media.

Ruby bersama juara pertama Anugerah Pewarta Astra Riap Windhu yang juga seorang Kompasianer I sumber Foto : dokpri
Ruby bersama juara pertama Anugerah Pewarta Astra Riap Windhu yang juga seorang Kompasianer I sumber Foto : dokpri

Penulis bermuka oriental yang mukanya mirip dengan COO Kompasiana, Nurul Uyuy, menantang para content creator untuk mencari tau bagaimana caranya kita sebagai penulis merangkul orang yang tidak biasa baca tapi terbiasa dengan sosmed. Ini the most interesting menurutnya sebagai content creator.

Ia menyarankan kepada content creator untuk menggunakan sosial media sebagai tempat latihan. Ruby mengungkapkan Buku nya berasal dari konten yang di unggah di sosial media.

Cara Ruby bereksperimen dengan melihat reaksi orang dari konten yang dia unggah. Ruby merasa senang ketika ada yang comment "gue yang ingin omongin, tau-taunya lu suarain dengan lebih baik".

_

Salam Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram @andrie_gan I Twitter @andriegan I Tiktok @andriegan I Email: mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun