Hari Kanker Sedunia dirayakan setiap tanggal 4 Februari setiap tahunnya. Tahun ini, Hari Kanker Sedunia mengambil tema Close the Care Gap atau yang artinya Tutup Kesenjangan Perawatan.
Tema ini memiliki pesan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk membuat perubahan dan bersama komunitas kesehatan dapat membuat kemajuan nyata dalam mengurangi dampak global kanker.
World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia merupakan peringatan yang diinisiasi oleh Union for International Cancer Control (UICC) dalam rangka meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan tindakan tentang pencegahan, deteksi, serta pengobatan diri terhadap kanker.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel atau jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita.
Daku (saya) pernah menghadapi situasi menjadi caregiver Almarhum Kakak Satria Adhi yang divonis menderita tumor otak ganas. Almarhum berpulang di tahun 2016 di mana gejalanya sudah dirasakan sejak 2011.
Sebagai caregiver penderita tumor otak ganas, daku pun bergaul dengan sesama caregiver pejuang kanker. Pada sebuah momen di mana daku menjaga almarhum di rumah sakit selama 3 bulan, daku mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dari sesama caregiver.
..
1. Mengenali Penyakit Kanker yang Diderita Keluarga Kita
Ketika kita mengetahui dari penjelasan dokter bahwa salah-satu anggota keluarga kita divonis kanker atau tumor, sebaiknya kita sebagai caregiver mengetahui jenis kanker yang diidap, pengobatan, dan apa yang terjadi kemudian hari.
Carilah referensi atas penyakit yang diderita, lebih baik ke tenaga medis. Untuk itu selalu rutin berkomunikasi dengan dokter penanggung jawab pasien.
Sebagai caregiver patut mengetahui apakah sel kanker dapat berpotensi metastase ke organ lain, ini yang perlu diwaspadai. Awalnya kanker paru, tapi bisa mengenai organ lain dalam berjalannya waktu, semisal tulang.
Untuk kanker tertentu pejuang kanker akan mengalami tindakan kemoterapi. Tentunya pejuang kanker butuh kesiapan fisik dan mental, karena akan ada efek samping pengobatan.Â
Caregiver jangan putus untuk berdiskusi dengan dokter untuk mengevaluasi kondisi pejuang kanker, ikuti kehendak tim medis bila dianjurkan untuk kelanjutan pengobatan.
..
2. Memahami Psikologis Pejuang Kanker
Ketika diagnosis kanker diperdengarkan ke pejuang kanker tentunya akan memberikan pukulan psikologis yang berat. Tidak semua pejuang kanker menerima kabar ini.
Umumnya ini akan diawali dengan penolakan, kenapa saya harus terdiagnosis penyakit ini. Beberapa pejuang kanker yang saya dengar langsung dari caregiver lain melakukan mengasingkan diri. Hal ini perlu kita pahami bukan diomeli.
Tidak jarang pejuang kanker bisa menjadi individu yang jadi mudah marah, menyalahkan Tuhan, dan masa bodoh dengan penyakitnya. Psikologisnya lelah, bisa depresi dan putus ada. Disinilah peran caregiver, karena mereka hanya bisa menerima masukan dari orang yang dipercaya.
Sebagian pejuang kanker dapat memahami konsep sehat dan sakit. Tapi pada beberapa kasus, penerimaan diri, sabar menjalani pengobatan, membutuhkan waktu mewujudkannya.
..
3. Menjadi Orang yang Sabar
Kanker dan tumor dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat kuat sehingga membuat pejuang kanker harus minum obat anti nyeri. Apabila rasa sakit begitu kuat maka pejuang kanker akan diresep pain killer, karena rasa sakit dan nyeri dapat membuat pasien melakukan tindakan tak terkontrol, contohnya membuturkan kepala ke dinding.
Dokter akan pengobatan paliatif agar memberikan kenyaman pada pasien. dokter akan memberikan obat dan dosis yang tepat untuk mengurangi rasa sakit.Â
Namun, pada saat pasien memasuki fase kebosonan pengobatan, lelah, frustasi, depresi bbisa saja akan meninggalkan pengobatan. Pada saat waktu-waktu seperti ini, caregiver harus sabar untuk membujuk kembali pejuang kanker melanjutkan pengobatan.
Sabar juga ketika rasa sakit yang dirasakan oleh pejuang kanker tiba karena pain killer sudah tidak dikomsumsi. Caregiver akan bsa diomeli, dilempar benda, dan bisa saja mereka menyakiti diri sendiri. Untuk itu jangan menyerah untuk berjuang membujuk pejuang kanker.
..
4. Cari Patner sebagai Teman Curahan Hati
Bagi seorang caregiver jangan pernah merasa mampu menangani ini sendirian. Caregiver bisa stres, lakukan urun rembuk dengan keluarga dan kerabat bagaimana bersikap terhadap pejuang kanker.Â
Carilah waktu untuk mengobrol dan menyatakan curahan hati kepada partner, karena release emosi juga penting bagi caregiver. Tidak hanya pejuang kanker yang dapat meledak emosinya, caregiver pun bisa. Daku pernah mengalami situasi ini dan meledak di tempat kerja, bahkan mengubah karakter.
Satu hal yang tak kalah penting adalah berteman dengan sesama caregiver. Mampu menjalani sebagai caregiver acap kali muncul dari pengalaman caregiver lainnya.Â
Bergabunglah dengan komunitas penyintas kanker atau komunitas caregiver. Empati, simpati, dan dukungan di komunitas akan diperole. Kita sebagai caregiver tidak akan merasa sendiri karena banyak juga teman yang berjuang.
..
5. Jangan Pernah Bicara Biaya Pengobatan ke Pejuang Kanker
Tidak bisa dielakkan pengeluaran biaya pengobatan, perawatan, penunjang, dan lainnya bagi pejuang kanker amatlah besar. Walaupun ada BPJS Kesehatan, biaya pengeluaran diluar yang ditanggung BPJS Kesehatan harus dicari solusinya.
Namun, hindari membahas biaya pengobatan kanker didepan pejuang kanker yang menjalani pengobatan. Pejuang kanker bisa saja sudah tidak mampu lagi menjalani pekerjaan dan aktivitas, tentunya ini akan membuat pejuang kanker stres, merasa bersalah dan tidak berguna.
Jujur, bisa saja caregiver harus menjual properti, menjual harta benda, mengosongkan tabungan, berutang demi menutup biaya pengobatan, perawatan, dan biaya lainnya.
Untuk menunjang kesehatan pejuang kanker dibutuhkan nutrisi dan gizi yang baik. Namun tak sedikit bahan makanan yang harganya dapat menguras kantong demi mencukupi asupan gizi dan nutrisi yang dianjurkan tim medis. Untuk itu caregiver harus kreatif mengelola keuangan.
Tidak terelakan pejuang kanker akan mendapatkan anjuran dari orang lain mengenai pengobatan alternatif. Sebagai caregiver kadang tarik ulur agar pejuang kanker masih menjalani pengobatan walaupun mereka menjalani pengobatan alternatif.
Pengobatan alternatif dari pengalaman daku sebagai caregiver tidaklah murah dibanding suplemen dan obat-obatan medis yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
..
6. Always Happy
Tunjukkan muka bahagia setiap kali bertemu dengan pejuang kanker. Para caregiver harus belajar dengan ekspresi poker face. Wajah kita yang tampilkan tidak sama dengan perasaan yang ada. memang sulit, tapi harus belajar.
Jangan sekali-kali menunjukkan muka masam, emosi dan stres di depan mereka. Hindari keluh kesah bahwa caregiver lelah merawat pejuang kanker. Rasa ini bisa ditunjukkan ke patner, dimana sebelumnya menyampaikan gue butuh release emosi.
..
7. Hadirkan Support System bagi Pejuang Kanker
Kehadiran orang terdekat bagi pejuang kanker tentu akan sangat amat membantu dalam pengobatan dan kualitas hidup. Orang terdekat terdekat akan bisa menimbulkan rasa bahagia.Â
Support system bisa terlibat dalam menikmati hobi, bercengkrama, dan lain-lain. Kedatangan temannya yang penuh kejutan akan membuat pejuang kanker suprise dan merasa tidak ditinggalkan kawan-kawannya.
Mengobrol dengan intens saat di meja makan bersama teman-temannya tentunya dapat memberikan dampak positif terhadap pejuang kanker.Â
..
Tips-tips diatas merupakan pengalaman pribadi saat menjadi caregiver bagi pejuang kanker. Perjuangan ini tidak hanya milik pejuang kanker, tapi juga caregiver.
Salam Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram @andrie_gan I Twitter @andriegan I web I Email: mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H