Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ekspresi 'Poker Face' Ciri Khas Pasien Rehabilitasi Narkoba

28 Januari 2023   16:46 Diperbarui: 28 Januari 2023   16:58 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poker face ciri dari rehabilitasi narkoba I Foto : canva Pro Desain by Andri M

"kita di Rehabilitasi Narkoba RSKO dapat kabar baik itu bingung, disaat itu disana tidak bisa terlalu senang dan tidak bisa terlalu sedih, karena teman kita tidak mendapatkan kabar baik juga, jadi kita harus Poker Face" Ungkap Fico saat diwawancara TS Media (19/7/2022).

Apakah Anda tau apa itu Poker Face ? istilah ini sangat erat dengan permainan poker dimana wajah poker yang diekspresikan tidak menunjukkan gerak-gerik atau prilaku apapun selama permainan, apakah dirinya memiliki kartu yang dapat memenangkan pertandingan atau pun tidak.

Nah, poker face ini diperkenalkan oleh Thomas de La Rue, pada 1875, ia menuliskan di bukunya yang akhirnya istilah ini menjadi populer. Buku nya menyangkut permainan kartu mengenai keuntungan menggunakan  poker face (wajah poker) selama bermain poker.

"It follows that the possession of a good poker face is an advantage. No one who has any pretensions to good play will betray the value of his hand by gesture, change of countenance, or any other symptom." Cavendish. Round Games at Cards. London: Thomas De La Rue & Co. 1875;

Poker face akan membuat lawan main mengalami kesulitan untuk menebak dan gagal menyusun strategi permainan. Ekspresi wajah membuat lawan main tidak ada yang bisa membaca emosinya, sehingga sang poker face dapat mengambil keuntungan dan melakukan trik yang tepat untuk memenangkan pertandingan.

Ternyata poker face ini acap kali digunakan oleh-oleh orang yang mampu mengendalikan emosi. Mereka melakukan itu  agar tidak tampak dalam ekpresi wajah sehingga dapat mengelabui (bukan berarti berkonotasi negatif). Bahkan di dunia hukum untuk menghadapi para ahli poker face digunakan alat lie detector.

Nah, poker face disadari oleh pasien-pasien rehabilitasi narkoba RSKO Jakarta dipakai saat-saat menjelang pulang. Mereka merasa tidak nyaman menampilkan ekspresi bahagia didepan para family yang belum mendapatkan jadwal pulang atau selesai program.

Family merupakan frasa yang dipakai untuk kumpulan residen (penghuni) di Rumah Halmahera (unt rehabilitasi narkoba RSKO Jakarta). Mereka memang secara resmi disebut pasien, tetapi secara kebiasaan disebut bro / brother (saudara laki-laki) dan sist / sister (saudara perempuan).

Itu kenapa frasa family begitu kuat di rehabilitasi narkoba, karena mereka semua keluarga termasuk petugas ketika berada didalam Rumah Halmahera. Rasa hidup sebagai keluarga memang dijalankan sehari-hari dalam bentuk program.

Itu kenapa sebagai petugas penting harus mengingat itu, karena merupakan sebuah prinsip yang tak tertulis dalam aturan.. Anggaplah mereka saudara laki-laki atau perempuan yang perlu kita rangkul dimana mereka sebelumnya salah jalan.

Arti keluarga itulah yang membuat Fiko saat di wawancara dengan TS Media terpaksa menunjukkan ekspresi yang biasa saja, sama seperti yang dia tampilkan selama menjalani rehabilitasi. 

Walaupun dirinya sudah mendapatkan kabar baik akan pulang dan meninggalkan keluarga barunya di Rumah Halmahera. Poker face dirinya tampilkan kepada all family  tentunya itu ada rasa campur aduk, bahagia, senang dan sedih.

Dua bersaudara Fico dan Rispo di Podcast TS Media I Sumber Foto : TS Media
Dua bersaudara Fico dan Rispo di Podcast TS Media I Sumber Foto : TS Media

Rispo (kakak Fico) pun bercerita ketika beretemu Anjie dan berbincang, bagaimana sang vokalis kesulitan menerapkan poker face. Sang volakis ini bercerita kepada Rispo bagaimana sikapnya meninggalkan Rehabilitasi Narkoba dengan lebih banyak mengurung diri seminggu untuk menjaga perasaan family di Rumah Halmahera.

Anjie melakukan itu karena sudah terbiasa sehari-hari  melakukan semua bersama-sama, jadi takut para family begitu emosional. Setiap akhir pekan dari cerita Fico sang vokalis menyumbangkan lagu di acara Saturday Night Activity (SNA). 

Bahkan Rispo sampai mengucap "widih anjrit..wah seru kata gue, maksud gue bisa seakrab itu". Tentunya bahasa itu dia gunakan menunjukkan kekaguman bagaimana kedekatan dan kekeluargaannya hidup di Rehabilitasi Narkoba.

**

Poker face tidak selalu buruk dan berhubungan dengan judi. Ekspresi wajah ini menjadi kebiasaan yang menjadi ciri bagi residen rumah rehabilitasi narkoba "Halmahera House". Walaupun tidak semua residen mampu mempraktekkannya, tapi secara otomatis mereka harus poker face saat mengetahui sudah selesai program.

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas

Bro Agan aka Andri Mastiyanto

Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun