Terdapat pula replika kamar Bung Karno saat berada di penjara dengan toilet didalam dengan kasur lipat. Mas Hanif menyampaikan bahwa Bung Karno dipenjara sendirian di kamar tahanan tersebut dengan alasan politis.
Daku terkaget di hall ini ternyata ada foto arsip di tahun 1951 dimana lambang negara Garuda Pancasila belum memiliki jambul dibelakang kepala, masih terlihat botak.Â
Kemudian, Garuda Pancasila telah memiliki jambul terlihat pada foto di tahun 1955 ketika Bung Karno menerima kunjungan misi persahabatan Malaya.
Daku pun baru tau, sejak Indonesia diakui kedaulatannya oleh dunia Internasional pada 29 Desember 1949 pekik Merdeka sudah tidak lagi menggunakan mengacungkan lengan dengan jari menggenggam, tapi dengan lima jari dengan tangan terbuka. Hal tersebut ternyata sebagai simbol 5 Sila Pancasila ungkap Mas Hanif.
Futuristik itu yang bisa daku gambarkan pada hall 2 ini. Terdapat kaca transparan yang dapat menampilkan slide arsip-arsip Bung Karno, yang digerakkan menggunakan jari dengan menyentuh kaca transparan.Â
Selain itu juga terdapat pemutar video yang tidak perlu menyentuh, cukup dengan menggerakkan jari pada posisi berdiri yang sudah ditentukan.
Hall 3-Patron Budaya
Sosok yang terkenal dipanggil Bung ini merupakan pecinta keindahan. Dia memiliki jiwa seni, budaya dan estetik. Foto-foto di Hall 3 seperti bercerita tentang jiwa seni dan budaya menjadi pemersatu bangsa.
Hall 3 yang terletak dilantai 2 (dua) menyuguhkan berbagai informasi patron budaya. Mas Hanif bercerita bahwa Bung Karno memiliki koleksi lebih dari dua ribu karya seni dan ratusan patung.Â
Bung Karno sungguh pria berjiwa seni dan perlente. Terdapat berbagai foto Bung Karno begitu menyukai busana ala barat tapi tetap tidak melupakan peci yang dikenakan di kepalanya.