Pernahkah Anda melaporkan sebuah user akun platform? Kalau daku sih pernah. Akun YouTube yang daku laporkan karena melakukan plagiat narasi artikel Kompasiana pada video yang dia upload.
Sebetulnya sih daku oke-oke saja artikel dipakai, asal! memberikan link artikel Kompasiana yg digunakan dan memberikan kredit penulisnya.
Fitur laporkan ternyata tidak hanya YouTube saja yang menyediakan, Instagram, Facebook dan Twitter pun memiliki fitur laporkanÂ
Nah, ternyata Kompasiana pun miliki fitur laporkan. Tentu adanya fitur ini karena sebab yaitu pemalsuan akun, peretasan akun, spamming, perjudian, pornografi, sadisme, konten narasi dapat digunakan untuk menyebar hoax, penggiringan opini, menyebarkan kebencian, fitnah, bullying, dan lain sebagainya.
Suhu politik memulai memanas, saling sindir, saling sikut, saling nyinyir bergentayangan di beranda sosial media. Beda pandangan politik membuat para kaki tangan oknum melakukan aksi memecah belah.
Parahnya, penggiringan opini sengaja dibuat dan cenderung dengan gambar/picture, video, dan narasi yang sama. Bahkan ada yang membuat berita hoax demi menghancurkan citra lawan politik.
Daku inget banget, ketika tahun pemilihan Presiden 2014, 2019 dan pemilihan Gubernur DKI Jakarta Anies vs Ahok, perang narasi terjadi termasuk di Kompasiana.
Untungnya daku tidak ikutan walaupun punya pilihan politik sendiri dan memilih di dalam kotak pemilihan calon Gubernur DKI dan Presiden nyoblosnya merem.....xi...xi....