Kenapa Indonesia wajib memiliki ranpur ini ? karena Indonesia merupakan negara kepulauan amat cocok dengan ranpur panser yang bisa bergerak / dipindahkan kemana-mana, tanpa perlu menggunakan kendaraan jalur darat untuk mengangkutnya.
Juga amat tepat bila Indonesia atau negara pembeli menggunakan arhanud bergerak ini untuk keamanan ketika sedang menyelenggarakan pertemuan bilateral atau KTT, contohnya G20 yang diadakan di bulan November 2022 ini. Bahkan arhanud tastis ini dapat digunakan untuk pengamanan objek vital, semisal Istana Negara.
Dapat dikatakan munculnya Panser Badak dengan turret (kubah) Oerlikon Skyranger 30 mm ini merupakan sebuah terobosan bagi PT.Pindad. Dimana tipe sebelumnya, Panser Badak 6x6 dipasang dilengkapi dengan two-man turret kaliber 90 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm.
Kini dengan adanya Panser Badak Skyranger 30 mm, TNI AU atau negara pembeli bisa memiliki penangkis serangan udara (PSU) kanon 30mm yang bersifat mobile / bergerak.
Oerlikon Skyranger 30 mm cara kerjanya dengan mengintegrasikan pergerakan mobilitas kendaraan lapis baja dalam gelar operasi hanud. Adapun bobot kubah new Skyranger yang ditopang Panser Badak ada di kisaran 2,5 ton.
Bila Indonesia telah memiliki ranpur hanud taktis ini tentunya dapat dikombinasikan dengan arhanud Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU yang telah memiliki senjata penangkis udara Oerlikon Skyshield 35mm yang bersifat statis.
Secara tampilan dan demensi pada kubah adalah Oerlikon Revolver Gun MK3 dengan Skyshield MK2 yang selama ini digunakan Kopasgat TNI AU sekilas tak ada perbedaan.
Kemampuan dari fire power keduanya pun relatif sama, yakni mengandalkan kecepatan tembak 1.000 proyektil per menit dengan jarak tembak sampai 4.000 meter. Bila kita melihat video Rheinmetall Oerlikon Skyranger, cara kerjanya seperti senapan mesin, hanya saja ini berkaliber besar 30 mm.
Indomiliter.com yang hadir dalam indodefence 2022 menerangkan bahwa pada kubah new Skyranger sudah dibekali radar AESA (Active Electronically Scanned Array), dua peluncur rudal hanud SHORAD, infrared scanner dan senapan mesin coaxial dalam kesatuan kubah.
Bagi pecinta militer pastinya akan berdecak kagum, karena disematkannya radar AESA yang begitu identik dengan radar pesawat tempur masa kini generasi 4.5 dan generasi 5 (siluman) seperti F15 EX, F-16Viper, Rafale, F-35 dan F22 Raptor.