Berinteraksi secara online dan offline di Kompasiana membuat daku tidak kesepian selama 12 tahun menulis di platform ini. Banyak teman yang tidak sekadar teman, bahkan pergaulan kami bagaikan pergaulan di masa sekolah. Bercanda, guyon, debat, berdiskusi merupakan hal yang dikangeni ketika bertemu secara offline.
Kompasiana Memperkenalkan Daku pada Gerakan Sosial
Kejadian ini terjadi pada 12 November 2012, saat itu Kompasiana mengadakan kopi darat (kopdar) akbar yang bertajuk Kompasianival. Tema dari kopdar akbar ini "Hero Inside You".
Bisa dikatakan ini kisah manisku yang diawali di acara Kompasianival 2012 yang memperkenalkan kepada Gerakan Coin A Chance. Saat itu daku datang di acara Kompasianival yang diadakan di Gandaria City, Jakarta Selatan.
Saat Daku berkeliling area acara tiba-tiba melihat seorang wanita yang membawa celengan ditangannya dengan ratusan coin berada di wadah yang berada di sebuah stand.
Ketika daku mendekat, wanita itu memberikan daku satu buah celengan dan menjelaskan bahwa celengan ini bisa daku bawa dan di isi dengan koin. Wanita ini merupakan founder CAC, Nia Sadjarwo.Â
Kumpulan koin itu nantinya akan digunakan untuk membiayai pendidikan bagi adik-adik yang kurang mampu. Celengan tersebut pun daku bawa dan daku isi bila memiliki koin, jika sudah waktunya hari perhitungan coin, kami hitung bersama.
Gerakan Coin A Chance kemudian daku duplikasi di tempat kerja daku berduet dengan sahabat ku Hidayatullah dengan sebutan Gerakan Koin Untuk Pendidikan (2012-2022), dan semenjak tri wulan pertama 2022 berubah nama menjadi Gerakan RSKO Peduli.Â
Bersama rekan-rekan penggerak Gerakan RSKO Peduli yang terdiri Hidayatullah, Arief, Wahyu, Robby, Lisa, Kelli, Rusdianto, Herry, Dyah, dan Febri, kami menjalankan aksi baik ini membantu rekan-rekan kami di RSKO Jakarta yang tertimpa musibah.Â
Alhamdulillah Gerakan RSKO Peduli masih berjalan sampai tulisan ini dibuat dan akan berusia 10 tahun pada 12 November 2022.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!