**
Service dari keanekaragaman hayati juga bermanfaat untuk kegiatan rekreasi yang saya rasakan langsung di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak, Lombok, NTB. Saya berada disana selama satu hari, satu malam pada 3 s/d 4 desember 2021.
Taman wisata ini salah satu kawasan hutan konservasi dibawah pengelolaan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Provinsi Nusa Tenggara Barat (BKSDA NTB) yang memiliki luas 1217, 97 Ha. Â Kawasan ini terletak di Desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kawasan wisata ini dikembangkan berbasis Pariwisata Alam dan Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia. Dimana dalam pengembangan pariwisata alam, Balai KSDA NTB memberdayakan Kelompok Ekowisata Tunak Besopo yang merupakan kelompok masyarakat yang berasal dari Desa Mertak Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Salah satunya menyerahkan pengelolaan Tunak Cottage kepada masyarakat.
Pada saat saya disana bisa menikmati keanekaragaman hayati, baik itu flora, fauna, dan keindahan alam. Tidak hanya itu saja, saya juga diajak untuk terlibat dalam penanaman pohon, dan melepaskan tukik (anak penyu) ke habitatnya di pantai seger.
Berbagai satwa juga ada didalamnya, terdapat penangkaran kupu-kupu dan rusa, bahkan pengunjung dapat memberi makan Rusa Lombok dengan tiket Rp.5000,- saja.
****
Keanekaragaman hayati (Biodeversity) terjaga itu merupakan warisan untuk generasi mendatang untuk masa depan yang lebih baik. Sekaligus kita dan generasi mendatang dapat hidup harmoni dengan alam, hidup lebih sehat dan dapat mendukung pengurangan efek negatif perubahan iklimÂ
Menjaga keanekaragaman hayati untuk memulainya tidak perlu berfikir yang umit-rumit, cukup dengan merawat dan mencintai tanaman di halaman rumah kita sendiri terlebih dahulu, baru kemudian tujuan yang lebih besar, Bumi yang kita tinggali (AM).