Film Sayap Sayap Patah, Ipank Ku Tunggu Senyummu, Iwa K dan Ariel Tatum

Ipang menyanyikan soundtrak film Sayap-Sayap Patah I Sumber Foto ; Denny Siregar production

Ketika suara mulut yang mendendangkan terdengar, terasa nada dan lirik menyatu dengan visual film, membuat penonton terbawa gelombang cerita membuat satu studio hening merenggut banyak hati. Lembut terselubung rahasia dan misteri, Gagah sekaligus menyimpan kerinduan.

Selain lagu Ku Tunggu Senyum Mu, yang menonjol dari film Sayap Sayap Patah ialah akting dari Iwa K dan Ariel Tatum. Kedua nya begitu menjiwai dalam berperan dan berbeda 180 derajat dari kehidupan sehari-hari kedua aktor.

Daku yang berbulan-bulan pernah melihat, merasa, dan memperhatikan kharakter Iwa K di RSKO Jakarta (2017), daku mengacungkan jempol terhadap acting sang rapper Indonesia ini. Iwa K bisa lepas dari kharakter diri nya menjadi kharakter teroris yang bengis, kejam, dan intimidasi.

Iwa K berperan sebagai antagonis utama di Film Sayap sayap Patah I Sumber Foto : Trailer Sayap-Sayap Patah The Movie

Iwa K mendapatkan peran antagonis utama dari karakter teroris bernama Leong. Dirinya memiliki kemampuan mencuci otak dan mempengaruhi bawahannya untuk memenuhi perintahnya. 

Sebagai seorang teroris utama, di film Sayap Sayap Patah, Leong (Iwa K) tidak menunjukkan sisi kebrutalan seperti gangster di film-film Hollywood. Leong justru terlihat dengan sikap yang terkadang tenang tapi memiliki misi untuk melancarkan aksi teror berkedok Surga.

Ariel tatum berperan sebagai nani di Film Sayap-Sayap Patah I Sumber Foto : Trailer Sayap-Sayap Patah The Movie

Pembuat film begitu pintar menyandingkan Nicholas Saputra dan Ariel Tatum. Gadis cantik nan eksotis, Ariel Tatum merupakan salah satu artis yang saat ini cukup menyita perhatian netizen, dimana dirinya mendapatkan titel 'Cewek Pemersatu Bangsa".

Peran Ariel Tatum sebagai Nani, istri yang sedang hamil menunggu suaminya Aji (Nicholas Saputra) begitu bagus. Ariel berhasil membawa pesan isu humanisme bahwa Densus 88 (Satuan Anti Teror) juga manusia yang punya keluarga, istri dan anak yang selalu menunggu di rumah, dengan harap-harap cemas apakah pulang memberi selimut atau kain kafan.

Ariel mampu membangun chemistry dengan Nicholas. Keduanya dapat membangun romantisme sebagai pasangan suami istri. Penonton dapat melihat akting yang terlihat natural bagaikan mereka telah menjalani biduk rumah tangga hingga seolah membuat penonton yakin keduanya pasangan serasi.